Pesta Hajatan, Warga Pinrang Tutup Full Jalan Raya

Susana Hearing Komisi III di Gedung DPRD Pinrang

MACCANEWS -- Perilaku masyarakat Pinrang saat menggelar hajatan atau pesta perkawinan dengan cara menutup full badan jalan dinilai sudah sangat meresahkan warga pengguna jalan. Olehnya itu, Instansi terkait telah mengeluarkan pernyataan tegas akan membongkar tenda mereka jika ternyata masih ada yang berani bertindak melakukan penutupan full badan jalan. Itu terungkap dalam hasil Hearing Komisi III DPRD Kabupaten Pinrang, beberapa hari lalu yang dipimpin langsung Ketua Komisi III, Irwan Hasyim didampingi Wakil Ketua DPRD, Andi Muhammad Ramdhani yang turut dihadiri anggota DPRD Pinrang lainnya seperti Andi Thamrin dan H Ramadhan AZ Rachman.

Dari pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang tampak hadir Asisten II Setda Pinrang, Syamsuddin, Perwakilan Dinas perhubungan Kabupaten Pinrang, Satpol PP, Satlantas Polres Pinrang dan sejumlah warga Pinrang.

Menurut Syahruddin, salah satu perwakilan masyarakat Pinrang, maraknya tenda pengantin atau terongowan yang menutup full badan jalan saat ini sudah sangat meresahkan pengguna jalan di Kabupaten Pinrang.

"Apalagi saat ini kan musim panen, banyak mobil truk yang lalu lalan mengangkut gabah. Lain lagi anak sekolah yang terpaksa terlambat karena kemacetan jalan, betul-betul membuat kita resah. Kalau pun ada jalan alternatif, biasanya cukup jauh dan itu tentu saja sangat menyusahkan kami," bebernya.

Syahruddin mengungkapkan, penutupan full badan jalan di Kabupaten Pinrang telah menjadi kebanggan pemilik hajatan karena memunculkan trend dirinya merupakan orang terpandang dan mendapat back-up orang besar dibelakangnya," ungkap syahruddin, dengan nada sedikit kesal.

Terkait hal tersebut, anggota DPRD Pinrang Andi Thamrin mengatakan, Polisi sebagai pihak yang memberikan ijin harus bertanggung jawab terhadap kenyamanan pengguna jalan.

"Jangan sampai sudah diberikan izin terus yang memberikan izin lepas tangan. Polisi harus tegas menindak oknum yang melanggar sesuai surat izin yang dikeluarkan. kalau sudah ditegur beberapa kali dan tidak mengindahkan, kalau perlu pestanya dibubarkan saja," tegas Thamrin.

Hal serupa ditegaskan Legislator partai Demokrat, H Ramadhan Menurutnya, Pemerintah Daerah juga ikut bertanggungjawab dan Satlantas Polres Pinrang harus gencar melakukan sosialisasi mengenai aturan menggunakan badan jalan untuk perhelatan hajatan atau pengantin. Itu mengingat, masih banyak masyarakat Pinrang yang belum mengetahui dan paham akan aturannya.

Sementara Kasat Lantas Polres Pinrang yang diwakili Ipda Malbeth mengatakan, tidak dibenarkan jika warga sampai menutup full badan jalan untuk hajatan atau pesta. Yang dibolehkan, hanya separuh jalan. Jadi kalau ada masyarakat yang melakukan hajatan sampai menutup full badan jalan, itu dipastikan telah melanggar izin yang diberikan. (R5/jn)