MACCANEWS -- Menindak lanjuti program Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Bulukumba, membawa seluruh kepala UPT kecamatan bersama sejumlah petugas penyuluh KB, melakukan kunjungan kerja di dua kabupaten, masing masing Kabupaten Luwu dan Luwu Timur.
Rombongan BPPKB Bulukumba dipimpin Sekertaris BPPKB Hj.Darmawati Suaedy, SE, bersama sejumlah pejabat lingkup BPPKB, berangkat meninggalkan Bulukumba pada Jumat (25/11/2016) menuju Belopa kabupaten Luwu, dan pada Sabtu (26/11) rombongan diterima Asisten Bidang Pemerintahan Kabupaten Luwu Andi Muzakkir, SE, M.Si bersama kepala BKBPP Hj.Hasliana Nurdin.SPt MM dan jajarannya di kecamatan Walenrang utara Kabupaten Luwu.
Dalam suasana akrab, ketua rombongan Hj.Darmawati memperkenalkan rombongan yang dia bawa, sekaligus menyampaikan maksud dan tujuannya yang antara lain, ingin melihat dari dekat capaian program KB di BKBPP Luwu, sekaligus sharing informasi terkait strategi program keluarga berencana dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Pada kunjungan kerja tersebut, para penyuluh KB, saling tukar informasi tentang strategi dalam memotivasi para pasangan usia subur (PUS) untuk menjadi peserta KB.
Sekretaris BPPKB Kabupaten Bulukumba, Hj. Darmawati menjelaskan bahwa, hasil pencapaian program KB khususnya metode jangka panjang, seperti IUD dan Implant di Bulukumba sangat didukung oleh program KB pasca persalinan.
Selain itu, kata Darmawati dihadapan jajaran BKBPP Luwu, bahwa kemampuan penyuluh untuk melakukan konseling KB bagi pasangan usia subur sangat menunjang, program yang ada.
Sementara itu, Hj. Hasliana Nurdin, Spt. MM Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Luwu yang menerima para penyuluh KB Bulukumba menjelaskan, strategi andalan BPPKB Kabupaten Bulukumba tersebut menjadi bahan informasi untuk menggenjot program kb di daerahnya.
"Kalau strategi andalan kami di Kabupaten Luwu adalah program seribu kontrasepsi implant di Kabupaten Luwu", papar Hasliana yang juga teman lama Sekertaris BPPKB Bulukumba.
Hasliana mengatakan program andalan mereka didukung oleh ketersediaan dana untuk kader KB desa melalui dana desa.
"Kami menjalin kerjasama dengan Badan Pemberdayaan Pemerintahan Desa, mengingat dana desa cukup besar. Tentunya kegiatan-kegiatan yang terkait program pembangunan di desa sangat relevan dengan program kita", papar Hasliana.
Dan menurutnya, saat ini biaya operasional untuk para Kader Kb di Kabupaten Luwu sudah diatas seratus ribu Rupiah perbulan. " Hal ini juga menjadi spirit bagi kader untuk lebih giat bekerja," ungkap kepala BKBPP Luwu. Dan diakhir acara, dilanjutkan dengan penyerahan cindera mata. (Aso/Jn)
0 komentar: