MACCANEWS -- Keinginan untuk mendapatkan tubuh yang indah memang menjadi dambaan banyak kaum hawa tak terkecuali ibu satu anak ini, sebut saja Hasni, ia menjadi korban obat ilegal yang ia percaya bisa membuatnya langsing.
Dalam kesempatan sosialisasi yang digelar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sulsel, 8 November 2016. Hasni mengutarakan kritiknya kepada BPOM yang dianggapnya selama ini telah sering melakukan sidak ke pasaran terkat pengawasan terhadap makanan dan obat-obatan.
"katanya sering melakukan sidak dan sudah menyita obat obatan ilegal tapi toh kenapa nyatanya saya ini jadi korban obat pelangsing," ungkapnya.
Ia juga mengaku, sebelumnya obat pelangsing yang tak disebutkan merknya tersebutnya awalnya memberikan efek yng sesuai harapanya, badanya sempat mengalami penurunan berat badan.
Namun setelah dua minggu, ia justru mengalami penurunan darah rendah pula hingga jatuh sakit. Setelah itu ia memutuskan untuk berhenti mengkomsumsi obat pelangsing tersebut, hingga kini tubuhnya malah kian gemuk.
Kepala BPOM sulsel, H Muhammad Guntur mengkonfirmasi hal itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya memang telah berupaya melakukan sidak dan penyitaan terhadap obat obatan dan makanan ilegal di pasaran.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak sembarangan mengkonsumsi obat obatan yang tidak memiliki ijin resmi. Ia menambahkan beberapa cara untuk mengenali produk berbahaya tersebut.
"jangan terlalu mudah percaya pada mata, periksa baik baik produk yang dibeli, cek jumlah digit angkanya, untuk makanan terdapat 12 digit resmi, kosmetik 11 digit dan untuk obat obatan ada 9 digit, selain dari pada itu berarti produk tersebut ilegal." jelas Guntur.
Lanjut Guntur, dirinya mengingatkan kepada seluruh warga jika menemukan produk ilegal dan berdampak berbahaya bagi kesehatan agar segera melaporkan hal tersebut pengaduan Badan POM dengan menghubungi 0411-871115. (fm/yudi)
0 komentar: