![]() |
Inilah 13 atlit panjat tebing yang terdaftar menerima dana pembinaan dari Dispora Makassar yang disalurkan oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia, (FPTI) Kota Makassar. |
MACCANEWS -Kordinator Forum Informasi dan Komunikasi Organisasi Non Pemerintah (FIK-Ornop) mendesak kejaksaan untuk mengusut adanya rekaman suara pengurus FPTI Makassar yang membeberkan penyimpangan dana pembinaan atlit.
"Ada yg menyampaikan rekaman suara pengurus FPTI Makassar ke kami, terkait dugaan korupsi dana atlit panjat tebing Makassar,"kata Asram Jaya, Kordinator FIK ORNOP saat dihubungi ,Rabu (10/8).
Asram mengatakan rekaman tersebut disertakan data anggaran dana pembinaan atlit panjat tebing Makassar yang dikelola Federasi Panjat Tebing Makassar.
"Kalau memang ada penyimpangan dana oleh oknum pengurus FPTI Makassar dan Dispora makassar, sebaiknya kejaksaan mengusut itu," kata Asram.
Pembicaraan pada rekaman suara itu, menyebutkan Dana pembinaan atlit tersebut yang bersumber dari Dinas Pemuda dan Olahraga Makassar tahun anggaran 2016.
Dalam rekaman itu juga, sejumlah pengurus FPTI Makassar membeberkan dana atlit yang tak sampai sepenuhnya oleh atlit Panjat Tebing.
Berdasarkan data Dispora Makassar, dana atlit itu sudah diberikan kepada 13 orang atlit dan pelatih Panjat Tebing yang direkomendasi oleh FPTI Makassar.Dana tersebut sudah dicairkan mulai Januari hingga Juli 2016.
Kepada 13 orang atlit dan pelatih panjat tebing yang dikelola FPTI Makassar, masing-masing masing menerima sebesar Rp 600-an ribu per bulan.
Namun, menurut beberapa pengurus FPTI Makassar, dana tersebut hanya diberikan sekali untuk periode satu bulan yaitu bulan Januari 2016.Itupun nilainya hanya Rp 250 ribu per orang.
Padahal data Dispora Makassar, menyebutkan ke 13 orang atlit dan pelatih panjat tebing tersebut ,tertera tanda tangan telah menerima dana pembinaan mulai Januari hingga Juli 2016.
"Ini perlu ditelusuri, karena dalam rekaman suara pengurus fpti Makassar itu ,hanya beberapa orang saja menerima dana,itupun hanya sebulan," kata Asram.
Dalam rekaman itu juga, menyebutkan dana yang diterima atlit hanya sebulan,itupun nilainya hanya Rp 250 ribu per orang,y yang seharusnya Rp 600-an ribu per orang.
"Beberapa nama-nama penerima dana atlit itu rekayasa,"kata Seorang Pengurus FPTI Makassar dalam rekaman itu.
Tak hanya itu, bekas bendahara FPTI Makassar ,Ernawati yang ada dalam rekaman suara itu, mengakui baju seragam yang dianggarkan sebesar Rp 1 juta per baju yang bersumber dari anggaran Dispora Makassar 2015 diduga di Mark Up,padahal harga baju itu hanya Rp 400 ribu per baju.
"Saya pernah tanyakan ke pembuat baju seragam itu, katanya hanya Rp 400 ribu per baju," kata Bekas Bendahara FPTI Makassar.
Kepala Dispora Makassar, Hendra Najamuddin menuturkan Dispora telah mencairkan dana atlit penjara tebing mulai Januari hingga Juli 2016.
"Kalau dana itu tak sampai sepenuhnya ke atlit dan pelatih, tanyakan ke Ketua FPTI,"kata Hendra.
Hendra meminta pengurus FPTI mempertanggungjawabkan dana atlit yang diberikan oleh Dispora tersebut.
"Kami minta pertanggungjawaban FPTI Makassar," kata Hendra. (dr/om)
0 komentar: