“organisasi daerah menjadi elemen pokok dalam mensinergikan pembangunan daerah dengan
integrasi ideologi kemahasiswaan sebagai gerakan yang efektif”
Organisasi daerah lahir dari spririt otonomi daerah yang di perjuangan sekian lama dan
membuahkan hasil di era1998. Spirit ini lebih pada peran pemuda dan masyarakat untuk
berpartisipasi aktif dalam pembangunan di daerahnya masing – masing. Pada umumnya
organisasi daerah berorietasi pada pengembangan kualitas sumber daya manusia serta
menjadi social control dalam pembangunan daerah.
Namun dalam perkembangannya, organisasi daerah yang harusnya mampu menjadi
mitra kritis pemerintah dalam pembangunan justu mengalami banyak kendala internal. Mulai
dari dualisme organisasi daerah, konflik kedaerahan (antar kecamatan), maupun kentalnya
pengaruh politik praktis. Pergeseran paradigma dalam internal organisasi daerah saat ini yang
menyebabkan kurang efektinya peran – peran organisasi daerah.
Ketika melihat dari segi orietasinya ada beberapa hal yang dinilai kurang efektif selama
ini, mulai dari pengembangan sumber daya manusia, dimana arah dalam proses kaderisasi tidak
menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi atau kepentingan organisasi. Kemudian
pemanfaatan potensi yang dimiliki organisasi, dalam hal ini fungsi-fungsi yang ada dalam setiap
element organisasi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan organisasi.
Selanjutnya, fungsi control terhadap pembangunan daerah kurang berjalan dengan efektif
seperti ada beberapa hal yang dilakukan pemerintah daerah dalam hal ini untuk kebijakan-
kebijakan pembangnan daerah yang menyimpang atau tidak pro dengan masyarakat belum
diawasi dengan baik atau kurangnya kritik terhadap pemerintah daerah mengenai hal tersebut.
Sesuai dengan fitrahnya atau orientasinya, organisasi daerah seharusnya menjadi wadah
dalam pengembangan kualitas sumber daya manusianya termasuk pemuda dalam hal ini
mahasiswa sesuai dengan kebutuhan organisasi dan daerah, yang dituangkan dalam bentuk
pembinaan atau proses kaderisasi yang memiliki output dan outcame agar mampu mendorong
kualitas pemuda yang suatu saat akan berguna bagi kesejahteraan masyarakat atau daerah.
Kemudian untuk permasalahan efektifitas potensi termasuk supra dan infrastruktur
organisasi, kekayaan intelektual organisasi, pemuda dalam hal ini mahasiswa, alumni dan
pemerintah daerah seharusnya mampu disinergiskan agar visi kedepan mengenai
pembangunan daerah bisa dikawal bersama. Untuk masalah fungsi kontrol organisasi daerah
terhadap pembangunan didaerah harus bisa berjalan dengan efektif sesuai dengan ideologi
organisasi daerah dan besik keilmuan yang dimiliki oleh mahasiswa massenrempulu.
Jadi, ketika ada permasalahan atau penyimpangan mengenai kebijakan pemerintah dan
pembangunan daerah, organisasi daerah harus mengambil peran ketika melihat penyimpangan
atau permasalahan yakni dengan mengkritisi hal tersebut sesuai dengan kajian keilmuan dan
ideologi yang dimiliki mahasiswa, selanjutnya ketika arah kebijakan atau pembangunan daerah
pro terhadap masyarakat maka organisasi daerahpun harus mampu mengambil peran sebagai
mitra kerja dalam hal tersebut. Singkatnya organisasi daerah menjadi mitra kerja dan mitra
kritis terhadap pemerintah daerah dalam pembangunan daerah.
Olehnya itu, organisasi daerah harus fokus pada hakikat pendiriannya. Spirit otonomi
daerah, harus menjadi landasan dari setiap program kerjanya. Pengabdian atas tanah kelahiran,
kampung halaman tercinta adalah sebuah keharusan. Tentu dengan langkah – langkah yang
tersistematis dan sesuai Undang – undang yang ada. Seperti dengan terlibat langsung dalam
proses perumusan kebijakan di daerah misalnya Musyawarah Rencana pembangunan,
penyampaian aspirasi di DPRD serta corong – corong aspirasi lainnya. Daya kritis mahasiswa
harus disalurkan dalam koridor – koridor yang tepat, sehingga menghasilkan sebuah kebijakan
yang berkwalitas di daerah. Seperti yang dikatakan Rian Nugroho dalam buku dengan judul
Public Policy “kemajuan sebuah bangsa (daerah) tergantung pada sejauh mana kwalitas
kebijakan publiknya”.
*)Bidang penalaran dan kajian strategis HPMM komisariat UNHAS
0 komentar: