![]() |
Ilustrasi |
Namun kasi pidsus kajari Enrekang menerangkan belum bisa dijelaskan secara detail, karena proses penyelidikan dan jika nanti ditemukan unsur bukti masih akan berjalan. Dugaan adanya unsur penyimpangan dana negara itu masih terus berjalan dan sedang berproses.
"dalam beberapa indikasinya unsur kearah itu masih didalami karena memang ada beberapa temuan di jalan poros menuju desa bulo",ujar kasi pidsus Erwin (27/6).
Menurutnya, perihal dugaan kerugiaan negara sejumlah 3 orang PU termasuk ULP ibu uslianti telah dimintai keterangan terkait dugaan kerugian negara. Proyek pekerjaan jalan itu sendiri anggaranya 1,5 miliar.
Dikatakan pula oleh Erwin dalam waktu dekat kembali memanggil beberapa pihak terkait."minggu ini kita akan panggil konsultan perencena dan tim asistensi tetmasuk kepala dinas PU"terang Erwin pada awak media.
Sementara itu dilokasi pembangunan jalan pendakian dan menembus hutan lindung tersebut berupa betonisasi diataas jalan sepanjang 6 km terealisasi tak cukup sampai ke ibukota desa Bulo. Sisanya lebih 3 KM masih berupa pelebaran jalan tanah dan berlumpur licin.
Sumber aparat desa Bulo tak ingin disebut identitasnya menerangkan satu satunya akses jalan itu selalu terkendala pengerjaan rekanan tak pernah serius. Saat dilaksanakan bermasalah selalu proyek berhenti dan terbengkalai.
"demi butuh jalan,warga berswadaya menyewa alat berat per jamnya sebesar 650 ribu sisa jalan belum ditangani tetap dana dikumpulkan demi perbaikan jalan”,katanya.
Kepala dinas PU Kabupaten setempat Abdullah S. MM, katakan belum bisa memberi keterangan banyak atas persoalan itu jika kejaksaan negeri telah panggil 3 staf dinas PUK juga benar."jika proyek itu tidak sesuai spesifikasi masih ada perbaikan",katanya. (r7/jn)
0 komentar: