DPRD Kota Makassar, mendesak kepada Pemerintah Kota Makassar agar segera menuntaskan persoalan terkait kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi.
Sebab dalam beberapa waktu terakhir, beberapa warga mengaku sangat kesulitan dalam mendapatkan “tabung melon” tersebut yang kerap digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, bahkan tak jarang para pedagang eceran juga mengaku tidak mendapat pasokan dari distributor elpiji selama kurang lebih satu bulan terakhir.
Akibat kelangkaan, beberapa warga mengaku harga tabung melonjak dipasaran hingga Rp 30 ribu. Tentunya, mau tidak mau warga harus membeli meskipun mahal, dimana harga yang ditetapkan pemerintah hanya berkisar Rp 16 ribu.
Salah satu anggota DPRD Kota Makassar, Zaenal Dg Beta. Legislator dari Fraksi Partai Amanah Nasional (PAN) ini mendesak Pemkot untuk segera turun tangan mengatasi permasalahan warganya.
“Harusnya pihak Pemkot dalam hal ini Disdag (Dinas Perdagangan) segera turun tangan lakukan sidik dan berkoordinasi dengan pihak Pertamina, kenapa sampai timbul kelangkaan, karena kalau langka itu bisa menyebabkan kenaikan harga tabung sampai 2 hingga 3 kali lipat,” ujarnya, di Kantor DPRD Kota Makassar, Jl.AP.Pettarani, Jumat (4/10/2019).
Ia menambahkan, pihak pemkot tidak seharusnya lepas tangan melihat segala keresahan masyarakat dan segera mencari tahu penyebab kelangkaan yang terjadi hampir di seluruh kecamatan.
“Jika alasannya ada pengusaha yang memborong gas elpiji ya harus ditindak dan diberikan sanksi, cabut ijin usahanya karena itu kan pelanggaran, dimana gas elpiji 3 kilo ini kan diperuntukkan bagi warga yang ekonominya menengah kebawah,” sambungnya.
Perihal soal dugaan adanya oknum yang mengambil keuntungan dengan kelangkaan tabung dengan memainkan harga, Zaenal mengaku tidak menutup kemungkinan
“Iya, selalu saja begitu kalau yang bersubsidi, pasti ada yang manfaatkan,” pungkasnya.
0 komentar: