MACCANEWS -- Pihak Balai Pendidikan dan Latihan (Badiklat) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 Miliar untuk penyuluhan honorer untuk madrasyah yang ada di sulsel.
Hanya saja pihak Badiklat masih bingung terhadap diklat penyuluh honorer tersebut karena harus melihat regulasi yang ada. “Biasanya dalam regulasi ada syarat yang harus dipenuhi untuk ikut diklat,” ujar Suddin Bani dari Badan Diklat UIN Alauddin Makassar saat berbicara dalam workshop praktek baik di Madrasyah, Rabu (28/9/16).
Dia menjelaskan bahwa diklat sebenarnya bisa dilakukan format kerjasama dan lintas sektoral dengan instansi terkait.
Pada kesempatan tersebut dia juga menjelaskan bahwa Madrasyah yang dalam binaan USAID tidak akan masuk dalam program diklat lagi karena sudah bagus.
Menurutnya diklat bisa dikerjasamakan dengan satuan kerja yang ada. Bisa saja satuan kerja yang lain sebagai pelaksana diklat sedang anggarannya berada pada satuan kerja lainnya. Katanya pihaknya sudah melakukan diklat calon pengawas di empat provinsi.
Sementara itu Ali Yafid, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Sulawesi Selatan, menyatakan kehadiran Usaid Prioritas masih sangat dibutuhkan oleh departemen agama.
Bahkan dia berharap tidak cuma di 13 kabupaten/kota saja yang didampingi, tapi seluruh Sulsel. "Seharusnya perhatian jangan terlalu tercurah pada sekolah dibawah Dinas pendidikan saja, tapi juga ke madrasah dibawah Kemenag," Terangnya.
Pada kesempatan juga dia menegaskan bahwa semestinya, diklat tidak tergantung pada program yang gratis saja.
Kegiatan workshop yang dilaksanakan tiga hari ini bertujuan agar kegiatan program pendidikan Usaid Prioritas bisa dimasukkan dalam perencanaan strategis kantor Kementrian Agama Kabupaten/Kota dan Provinsi sehingga program bisa terus berlanjut walau tanpa kehadiran organisasi Usaid Prioritas.
Diketahui Workshop ini diikuti 67 orang terdiri dari kepala Kemenag dan staf dari 13 kabupaten/kota mitra Usaid Prioritas yaitu Makassar, Bantaeng, Takalar, Maros, Pangkep, Parepare, Pinrang, Sidrap, Wajo, Enrekang, Tana Toraja, Soppeng dan Bone, perwakilan UIN dan beberapa staf terkait lainnya.
Workshop ini sendiri akan berlangsung hingga kamis 29 september 2016 besok. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan praktek baik yang ada pada sekolah tingkat Madrasyah yang ada di kota makassar. (Ur/Nr)
0 komentar: