MACCANEWS - Upaya keras pemerintah kota Makassar di bawah kendali wali kota Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto membantu mengatasi kesulitan warganya patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, kehawatiran masyarakat terhadap harga- harga Sembako yang mencekik saat bulan puasa dan menjelang lebaran, kini tidak ada lagi.
Hal ini merupakan sejarah baru di kota ini di mana pembengkakan harga kebutuhan pokok menjadi masalah yang cukup kronis di masyarakat, dan telah mentradisi utamanya di waktu- waktu tersebut. Besarnya permintaan kebutuhan ditambah permainan spekulan kadang menjadi penyebabnya.
Namun, hanya di era kepemimpinan wali kota berlatar belakang arsitek inilah harga pasar cenderung stabil.
"Inilah salah satu alasan kita programkan BULo (Badan Usaha Lorong). Kita anjurkan penanaman cabai dengan memanfaatkan ruang- ruang kosong perkotaan. Yah, hasilnya spekulan tidak berani memainkan harga," kata Danny, Sabtu (24/6).
"Belum lagi konsep vertikal garden kita dengan menanam tanaman produktif seperti sayur- mayur di lorong- lorong (gang). Tidak hanya bernilai ekonomis tapi bisa juga dipakai untuk kebutuhan sehari- hari. Nah inilah sehingga barang- barang lainnya pun tidak berani dimainkan oleh oknum tertentu. Karena kita sudah siapkan strategi serupa untuk melawannya," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Nursam Salam sempat memuji dan memberi ucapan selamat ke Danny atas keberhasilnnya dalam menstabilkan harga pasar.
“Alhamdulillah, Makassar hebat adindaku yang terhormat, betapa tidak dalam menghadapi bulan ramdhan justru inflasi, dan masuk tujuh (7) besar kota di Indonesia yang mengalami deflasi tertinggi,” ucapnya saat itu sebagaimana dirilis BPS Provinsi Sulsel per tanggal 2 Juni 2017.
Deflasi pada musim inflasi adalah prestasi yang luar biasa dan merupakan dedikasi real yang diberikan pemimpin terhadap masyarakatnya.
Hal ini juga membuktikan komitmen besar kepemimpinan Danny Pomanto yang selalu hadir di setiap kesulitan yang di hadapi warganya. Padahal sebelum- sebelumnya, pada waktu sama seperti sekarang ini, masyarakat sudah terhimpit seiring melambungnya harga pasar, utamanya kebutuhan dapur sehari- hari.
Hj. Ratna (48) warga Jl. Tinumbu, Layang, Kec. Bontoala saat berbincang bersama tetangganya mengaku sangat berterima kasih kepada pemerintah khususnya wali kota Danny Pomanto.
"Kalau dulu- dulu bulan puasa atau mau lebaran pasti susah maki. Belum baju barunya anak- anak mau dipikir, pokoknya susah ki, karena pasti mahal semuami apa- apayya. Alhamdullillah di eranya Pak Danny (wali kota) tidak ji tawwa. Baiki tawwa wali kota ta yang sekarang. Semoga itu terus mo," paparnya.
0 komentar: