Ali dan Muliyati merasa kesal terhadap Direktur PDAM Lukman Hakim karena merasa anaknya didiskriminasi. "Terbitnya SK Honorer menjadi cermin ketidak adilan yang dilakukan oleh direkrur PDAM dan yang disesalkan Aldof (anaknya) yang sudah enam bulan mengabdi SK pengangkatannya tidak diterbitkan sementara yang lainnya pengabdiannya ada yang baru dua bulan bahkan ada yang baru masuk satu bulan SK honornya sudah diterbitkan," kata Ali.
Lanjutnya, selain Wahyudi yang titipan walikota, Wahyu Jufri, Herman dan Sunardi titipan Dewan Pengawas PDAM dan Syafaruddin sendiri SK Nya diterbitkan karena menjadi tim sukses Dirut.
"Kami siap mempertanggung jawabkan segala konsekwensinya, karena itu fakta berdasarkan klarifikasi di kepala bagian tekhnik soekarno banda yang jelas mengatakan jika wahyuddin itu titipan walikota dan empat lainnya titipan Dewan Pengawas melalui direktur PDAM," ujarnya.
Sementara itu kepala bidang Tekhnik PDAM Soekarno Banda yang berusaha dihubungi berulang kali melalui via Hpnya untuk dikonfirmasi aktif tapi tidak diangkat, dihubungi via kantor juga tidak berada di tempat. (lan/yus)
0 komentar: