![]() |
Dokter Firman, Kepala Dinas Kesehatan Maros |
Kepala Dinas Kesehatan Maros Firman Jaya mengatakan, Minggu (23/10/2016) saat musim hujan ada lima daerah rawan DBD yang bersifat endemik atau menetap. Daerah tersebut yakni, Perumahan Pallu Cipta, perumahan Tumalia, perumahan BTN Taniaga, Jalan Nurdin Sanrima dan Kelurahan Baju Bodoa, Turikale.
"Perumahan ini daerah rawa dan digenangi air. Orang pertama yang terkena DBD pasti berasal dari lima daerah itu. Nyamuk pembawa virus berkembang cepat. Daerah ini paling rawan di Maros," ujarnya.
Saat ini, nyamuk Aedes aegypti sangat mudah berkembang biak. Warga diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan, memungut dan membakar sampah supaya tidak ada tempat nyamuk untuk berkembang biak.
Firman telah memerintahkan setiap puskesmas yang ada di Maros supaya melakukan penyuluhan untuk mencegah munculnya jenis penyakit yang kerap muncul saat musim penghujan, seperti diare, typoid, dan DBD.
"Semua petugas kesehatan yang ada di puskesmas dan poskesdes dilibatkan untuk penyuluhan cara mencegah dan mengantisipasi munculnya berbagai penyakit," ujarnya.
Firman menjelaskan, pada tahun 2015 lalu, sekitar 800 warga yang terkena DBD dan dirawat di RSUD Salewangang dan Puskesmas. Jumlah tersebut belum masuk kategori sebagai KLB. (Aam/mar)
0 komentar: