MACCANEWS -- Pembangunan Lapangan Tennis dalam Lingkup, Kementerian Agama Luwu di duga serupa dengan kasus prajabatan CPNS K2 Luwu. Pembangunan lapangan itu, memangkas gaji PNS sebanyak Rp 50.000 per bulan selama dua tahun. Bahkan, kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Luwu, dipatok hingga Rp 250.000 perbulan. Ironisnya, honorer pun dipungutin. Meski demikian, proyek lapangan itu masih menyisakan hutang puluhan juta rupiah.
Sebelumnya Kepala Kementerian Agama Luwu H. Mujahidin membentuk panitia pembangunan lapangan itu, sebanyak 60 orang. Rancangan pembangunannya, sudah di rencanakan sejak 2014 lalu.
Kini sebuah lapangan tennis kecil, telah terbangun ditengah kantor hijau itu, dengan memangkas gaji 343 PNS Lingkup Kementerian Agama.
H. Mujahidin mengakui bahwa dana pembangunan Lapangan memang berasal dari 300 lebih PNS. Dan honorer pun turut menyumbang dengan ikhlas. Hanya saja, jangan sampai itu sebuah gratifikasi terselubung yang menguntungkan pejabat teras kementerian agama, dengan memanfaatkan pembangunan lapangan.
Walau sudah dirapatkan atau dengan ke-ikhlasan. Namun beberapa PNS Lingkup kementerian agama ngomel-ngomel saat menerima gaji, ada kesan keterpaksaan yang sulit untuk diungkapkan.
Apa bedanya dengan kasus Prajabatan K2 Luwu? awalnya keikhlasan sebanyak Rp 300.000. Namun kini, telah menyeret kepala BKD Luwu H. Syaifullah ke lapas Gunung Sari Makassar. Bahkan para peserta prajabatan itu penuh keikhlasan, tanpa sebuah pembentukan panitia seperti yang dilakukan kepala Kementerian Agama Luwu H. Mujahidin. (R10/mar).
0 komentar: