MACCANEWS - Jelang Ramadan, harga kebutuhan pokok masyarakat di sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar mengalami kenaikan. Salah satu komoditas yang cukup melonjak yakni telur ayam.
Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar telah melakukan pemantauan harga komoditas pangan di 10 pasar tradisional yang ada di Kota Makassar, pada rentang waktu 10 hari, yakni 30 April 2018 dan 9 Mei 2018. Antara lain Pasar Baeng-baeng, Terong, Panampu, Baru, Maricaya, Sentral, Sambung Jawa, Parang Tambung, Panakukang, dan Pasar Sawah.
"Secara umum harga komoditas barang kebutuhan pokok masih dalam batas kewajaran. Sekalipun kita juga tidak bisa menyangkali bahwa ada kenaikan, tapi itu masih terkendali," kata Kepala Disdag Kota Makassar Andi Muh Yasir.
Hasil pemantauan bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait lainnya itu, ditemukan bahwa lonjakan harga tertinggi adalah telur ayam negeri ras.
Di Pasar Baeng-baeng, komoditas telur mengalami kenaikan dari Rp38.000 per rak menjadi Rp39.000 per rak. Sedangkan di Pasar Terong, dari Rp38.000 naik jadi Rp41.000. Pasar Panampu dari harga Rp38.000 jadi Rp42.000 dan di Pasar Baru harga telur yang semula Rp38.000 meroket naik hingga Rp45.000 per rak.
Kemudian di Pasar Parang Tambung, harga telur yang semula Rp40.000 naik menjadi Rp45.000 per rak. Begitupun dengan telur negeri ras di Pasar Panakukang, dari Rp37.000 jadi Rp43.000 per rak.
Lonjakan harga telur paling tinggi terjadi di Pasar Sentral dan Pasar Sawah. Jika pada pantauan 30 April 2018 harganya masih Rp40.000 per rak, pada 9 Mei 2018 harga per rak telur ayam negeri ras telah mencapai Rp48.000.
"Harga rata-rata telur ayam negeri ras di sepuluh pasar tradisional per tanggal 9 Mei 2018 yaitu Rp43,100 per rak. Padahal, pada pemantauan 30 April 2018, hanya Rp38,200. Dengan demikian, ada kenaikan harga sekitar Rp4,900 per rak," terangnya.
Selain telur ayam negeri ras, telur ayam kampung juga mengalami kenaikan dibandingkan 10 hari sebelumnya. Kendati demikian, kenaikan tidak dialami semua pasar tradisional. Melainkan hanya terjadi di Pasar Panakukang, yakni dari Rp1,700 menjadi Rp2,000 per butir.
"Harga telur ayam kampung masih stabil. Menaikan cuma terjadi di Pasar Panakukang saja. Di Pasar Sentral harganya malah turun, yang tadinya Rp2,000 per butir kini hanya Rp1,600 per butir," pungkasnya. (*)
0 komentar: