MACCANEWS--Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar melalui Panitia Khusus (Pansus) Pencaharian Fasilitas Umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos) membatalkan rencana pembongkaran taman milik Hotel Myko dan lahan parkir Country Cafe and Resto (CCR) yang dibangun di atas fasum, Jumat lalu.
Rencana pembongkaran tersebut kata Ketua Pansus DPRD Makassar, Abdul Wahab Tahir baru akan dilakukan pada pekan depan dengan memberikan deadline selama satu pekan kepada Dinas Penataan Ruang Kota Makassar untuk mengeksekusi dua bangunan tersebut berdasarkan rekomendasi pansus atas persetujuan 9 fraksi di DPRD.
Wahab menyebut Hotel Myko dan CCR telah merampas hak publik dengan memanfaatkan fasilitas umum untuk kepentingan perusahaan, bahkan CCR telah merubah taman dan menutup jalan tembus Jalan Toddopuli Timur menuju Toddopuli Raya.
"Tidak ada lagi alasan untuk tidak dibongkar, sembilan fraksi sepakat dan Pansus merekomendasi kepada dinas terkait segera melakukan pembongkaran bangunan di area parkir samping CCR agar dimanfaatkan kembali jadi jalan dan taman pada Jumat depan sekalian menyediakan ekskavator," ungkapnya saat memimpin rapat dengar pendapat dengan managemen Hotel Myko dan CCR di DPRD Makassar.
Sementara taman yang terletak di depan Hotel Myko itu telah merampas hak pejalan kaki. Ia menegaskan, pihaknya tidak bermaksud menghalangi pengusaha berinvesatasi, namun semua pengusaha tetap harus taat peraturan yang ada. "Pemanfaatan trotoar atau pedestrian kemudian dijadikan taman untuk mempercantik hotel itu melanggar, kita minta Dinas Penataan Ruang, Satpol PP, dan OPD
Kecamatan segera membongkar taman itu dan segera difungsikan kembali pemanfaatannya," ujarnya.
Sedangkan Arsitek Perencanaan Hotel Myko, Hardi dihadapan anggota Pansus menjelaskan pembangunan taman itu awalnya include dengan trotoar. Namun pengerjaannya tidak sesuai harapan, ia mengakui telah melanggar karena menghilangkan torotar di Jalan Boulevard itu.
"Saya sudah bertemu dengan Dinas Penataan Ruang mengenai konsep pedesterian yang baru, segera kita akan kembalikan sebagai pedestrian," ucapnya.
Sementara itu, perwakilan CCR, Ramli juga mengaku siap jika bangunan dilahan fasum samping CCR dibongkar. Ia berharap jika pemerintah kota nantinya melakukan pembongkaran, peruntukannya harus jelas.
"Karena jangan sampai jorok seperti sebelumnya dulu toilet itu dibuka untuk umum tapi banyak oknum melakukan pencurian air, makanya ditutup kalau dibongkar kami minta peruntukannya untuk apa karena nanti jorok lagi," tuturnya. (*)
0 komentar: