Dalam kesempatan ini, team literasi menyerahkan konsep grand desain Maros kota literasi yang merupakan hasil diskusi dan pengkajian team literasi baik itu secara internal maupun diskusi yang menghadirkan narasumber eksternal seperti diskusi akhir pekan yang rutin dilaksanakan.
Rizal Pauzi, Selaku ketua Team Literasi mengatakan bahwa gerakan literasi ini adalah hasil dari ide, gagasan dan diskusi panjang pemuda Maros. Hal ini tertuang dalam grand desain kota literasi ini. Kami berharap support dari pemerintah, khususnya dalam hal ini DPRD dalam mendorong lahirnya regulasi terkait kota literasi ini.
Menanggapi hal itu, ketua DPRD Maros Chaidir Syam mengatakan bahwa Pada dasarnya kita semua munsupport gerakan Maros sebagai kabupaten Literasi ini. Apa lagi gerakan ini sudah semakin massif karena digerakkan oleh pemuda dan melibatkan semua elemen. Kami mengapresiasi team yang kreatif dalam mensosialisasikan dan melakukan kegiatan kegiatan yang mendorong budaya literasi.
"Terkait regulasi, kita akan upayakan masuk pada ranperda. Tp kalau itu di tunggu prosesnya lama, sementara ada 5 rancangan peraturan daerah (ranperda) inisiatif dewan yang sudah masuk dan baru akan dibahas. Jadi sebaiknya minta dinas terkait terlebih dahulu,tahap selanjutnya diupayakan surat edaran bupati kemudian kita bahas jadi peraturan daerah" jelasnya.
Dalam kesempatan ini pula team literasi menyerahkan baju kaos bertuliskan Maros kota literasi kepada ketua DPRD sebagai simbol dukungan dalam mewujudkan Maros sebagai "Kota Literasi".
SOCCER
0 komentar: