Ketua HMI Bulukumna Sorot Penggunan Lambang Garuda Pada Monumen 40.000 Jiwa

MACCANEWS - Proyek pembagunan Monumen Korban 40.000 Jiwa dan Pejuang Kemerdekaan, yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Bentengnge Kecamatan Ujungbulu Bulukumba, disorot aktivis di daerah ini.

Yang disorot, penggunan tugu Garuda pada Monumen Korban 40.000 jiwa, khususnya pada pita yang dicengkeram Garuda. Fajar, ketua Formatur HMI Cabang Bulukumba, menyebutkan pita pada tugu garuda yang ada di kawasan pantai merpati atau di daerah taman pantai, mengarah kebawah dan tidak lazim.

Menurut Fajar, jika membandingkan dengan lambang garuda yang ada, tampak berbeda dengan gambar yang selama ini dilihat dan diajarkan disekolah-sekolah.

Dia menjelaskan, dari beberapa referensi kesejarahan yang dibacanya, memang tidak disebutkan dan dijelaskan apakah pita yang bertuliskan semboyang  "Bhineka Tunggal Ika" kutipan dari karya Mpu Tantular, mengarah keatas, kebelakang dan atau kebawah. Hanya saja katanta fakta sejarah dari setiap periodisasi perubahan bentuk, belum didapatkan fakta sejarah kalau pita Bhineka mengarah kebawah.

"Nah kalau dibilang itu mengadopsi pada tugu sebelumnya yang ada di beberapa daerah, saya kira kurang benar juga,  maaf saya belum begitu paham juga, apalagi soal butir-butir dan makna lambang, tapi pengalaman dan pengetahuan awal , pita pada cengkeram Garuda menghadap keatas. Coba kita ingat kembali, ini juga pelajaran dan gambar yang biasa diperlihatkan guru kita waktu SD," tambahnya.

Apalagi, pada saat penyerahan file arsip yang diwasiatkan, Sultan Hamid II, yang merancang lambang negara Garuda, pada 18 Juli 1974, yang pada pokoknya, Syarif Abdul Hamid Alkadrie (Sultan Hamid II, red) yang dikutip, mengharapkan seluruh dokumen dan arsip terkait Lembang negara memberikan manfaat bagi anak bangsa. Sehingga kita sebagai pewaris patutlah menjaga dan menjunjung tinggi sebagai lambang negara, apalagi ini telah diresmikan penggunanya pada sidang kabinet 11 Februari 1950, yang kemudian lambang dan penggunanya diatur pada PP No 43 1958, dan secara resmi nama Garuda Pancasila disahkan secara resmi sebagai nama lambang negara pada 18 Agustus 2000 oleh MPR melalui amandemen kedua UU 1945.

"Jadi jauh sebelumnya itu ada beberapa kali penyempurnaan. Memang belum fakta sejarah, atau penjelasan kenapa pita keatas, kebawah ataukah kebelakang. Karena yang disempurnakan saat itu posisi mencengkeram pita semula di belakang pita menjadi didepan pita. Tapi maaf ini lagi-lagi pendapat saya, mungkin saya yang keliru,"ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tetap berharap agar pemerintah dan pakar sejarah segera melakukan pengkajian ulang, karena memang selama ini referensi yang ada belum ada rujukan pas soal bentuk cengkeraman pita.

"Yah ini pengetahuan awan kesejarahan yang saya miliki. Jika tugu garuda itu sudah benar dan sesuai UU dan kesejarahan, saya kira tidak ada masalah, tapi kalau ada kekeliruan, patutunya ini harus diperbaiki kembali. Intinya begini, saya mau mengajak kembali kepada kita semua, gambar garuda itu memang pitanya kebawa atau keatas?. Karena di dokumen negara dan pensuratan, yang digunakan itu lambang garuda yang pitanya mengarah keatas,"pungkasnya.

Fajar, menambahkan, pihaknya berharap agar Bupati segera memerintahkan Inspektorat untuk memeriksa desain dan RAB termasuk PPK di Dinas terkait, sehingga mendapat titik terang. Selain itu ia juga berharap hal-hal terkait proyek yang berdimensi kesejarahan, kebudayaan dan kearifan lokal terlebih dahulu diseminarkan dengan pakarnya, agar tidak menimbulkan kebiasan apalagi kesalahan sejarah.

"Meskipun sudah benar dalam desain dan RAB, saya kira ini masih tetap keliru. Apalagi jika ini benar-benar tidak sesuai desain awal,"tutupnya.

Sementara itu, Mantan Kepala Dinas Tata Ruang, sebagai penanggunjawab Proyek, Pasakai, yang dikonfirmasi, enggan berkomentar banyak. "Nanti coba saya cari tahu, karena saya juga belum begitu memperhatikanya,"katanya.

Terpisah Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, mengatakan pihaknya mengaku akan menindaklajuti masukan tersebut, termasuk akan meminta klarifikasi Dinas Tata Ruang. "Kita coba kaji latar belakang dan klarifikasi ke ahli sejarah," kata wakil bupati. (as)

Tags:

Baca Juga:

0 komentar:

Ragam

  • BPK-RI Periksa LKPD BARRU, BUPATI Perintahkan Pimpinan  OPD TIDAK TINGGALKAN TEMPAT
    12.02.2018 - 0 Comments
    MACCANEWS – Bupati Barru Ir. H. Suardi Saleh, M.Si menghadiri acara penerimaan tim BPK-RI Perwakilan Provinsi Sulsel…
  • BPOM Amankan Makanan Ilegal
    22.03.2017 - 0 Comments
    MACCANEWS--Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sulsel, Muhammad Guntur mengaku jajarannya telah berhasil…
  •  Stok Daging Aman Jelang Lebaran, DP2 Makassar Himbau Warga Tidak Khawatir
    21.07.2018 - 0 Comments
    MACCANEWS - – Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, Abdul Rahman Bando meninjau langsung sejumlah…
  • Sat Lantas Barru, dan Dishub Eksekusi Pemasangan Rambu Lalu Lintas
    02.11.2016 - 0 Comments
    MACCANEWS -- Rambu lalu lintas mempunyai peran penting meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan saat…
  • Gandeng ISBI Sulsel, Dispora Makassar Gelar Pelatihan Basic Cinematography
    05.07.2022 - 0 Comments
    Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar menggelar beberapa rangkaian Pelatihan Wirausaha 1000 Lorong yang…
  • Lagi, Kota Makassar Raih Kota Layak Anak
    04.08.2018 - 0 Comments
    MACCANEWS - Silih berganti Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota Makassar di bawah kendali wali kota…
  • Gelar Rakor, Dinas Perpustakaan Ingin Tingkatkan Budaya Baca Masyarakat
    29.07.2018 - 0 Comments
    MACCANEWS -  Dinas Perpustakaan Kota Makassar menggelar rapat koordinasi pembinaan monitoring dan pengelolaan…
  • Sejarah Lompat Jauh Sejak di Era Kuno
    24.07.2016 - 0 Comments
    MACCANEWS, -- Olahraga lompat jauh diketahui merupakan olah raga yang berasal dari era Yunani Kuno dan merupakan…
  • Andi Fadli Resetting Data Wajib Retribusi Sampah Kecamatan Manggala
    27.09.2021 - 0 Comments
     Hasil evaluasi pengelolaan retribusi sampah, Camat Manggala lakukan pembaharuan pendataan wajib retribusi…
  • 3 Pemimpin Ini Diserbu Di Mall Panakukkang
    06.09.2018 - 0 Comments
    MACCANEWS - Sepertinya Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo sudah memasukkan Mall Panakukkang (MP) Kota…
  • Program Berkantor Sehari,Iqbal Suhaeb Awali Di Kecamatan Rappocini
    11.12.2019 - 0 Comments
    Penjabat  Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb menepati janjinya untuk berkantor seharian di kantor…
  • Raih Penghargaan Terkait Pembangunan, Ini Kata Bappeda Makassar
    27.06.2019 - 0 Comments
    Pemerintah pusat melalui Kementerian BPN RI atau Bappenas menganugerahi Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun…
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.