MACCANEWS -- Menyikapi adanya surat Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) terkait permintaan pengosongan pasar HaruE, dan meminta pedagang untuk pindah ke Pasar Tanete, mengundang reaksi dari komunitas pedagan pasar HaruE, dan Senin (28/11/2016) mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor bupati Bulukumba.
Kehadiran puluhan pedagang bersama mahasiswa ini, mengundang perhatian masyarakat dan pegawai kantor bupati, serta warga yang melintas. Sambil menggunakan pengeras suara, pengunjuk rasa silih berganti menyampaikan orasinya yang menggunakan mobil terbuka.
Mereka mendesak pemerintah kabupaten agar persoalan pasar HaruE segera dituntaskan, bahkan mereka mengungkap kalau pasar Harue mendapat dana bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp.9,7 Miliar di era pemerintahan Zainuddin Hasan.
Dana tersebut, kata mereka, untuk perluasan lahan dan bangunan pasar, namun persoalan lama muncul, yaitu sengketa lahan antara masyarakat dan pemerintah, terkait status kepemilikan dan status tanah yang akan dibanguni.
Kemudian pasar lama, kondisinya sudah tidak memungkinkan, karena jumlah pedagang sudah mencapai 500an, sementara daya tampung pasar lama, hanya sekitar 200 an, sehingga kebijakan pemerintah memindahkan pedagang ke pasar HaruE namun lagi-lagi surat kadis DPKD meminta pasar Harue dikosongkan. "Makanya kami pedagang resah adanya surat tersebut dan meminta bupati segera mengeluarkan kebijakan yang tidak merugikan pedagang," harap para pedagang.
"Kami pedagang yang telah menempati pasar HaruE, merasa dikejar, karena adanya surat dari Kadis DPKD yang minta pasar HaruE dikosongkan dan diminta pindah ke pasar Tanete," ungkap salah seorang mahasiswa.
Setelah berorasi sekitar kurang lebih 30 menit, akhirnya Wakil Bupati Yomy Satris Yulianto, bersama Kapolres Bulukumba AKBP.Kurniawan Affandi, Dandim 1411 Letkol.Arm.Sutikno, Kajari Muh.Ihsan,SH , Kapolsek Ujungbuli AKP.H.Syafar menemui para pengunjuk rasa di depan pintu pagar kantor Bupati.
Dengan senyum khas Tomy bersama Kapolres, membuat suasana menjadi sejuk, bahkan pengunjuk rasa mengelu-elukan Tomy Satria Yulianto, apalagi Wakil bupati dianggap masih keluarga mereka yang berasal dari kecamatan yang sama.
Dihadapan pengunjukrasa Tomy menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten tidak akan memindahkan para pedagang sebelum dilakukan pertemuan antara Assosiasi pedagang pasar Tanete dengan Assosiasi pedagang pasar HaruE. "Pemkab Bulukumba akan menfasilitasi pertemuan kedua assosiasi pasar, dan diharapkan kedua pasar ini tetap bisa berfungsi," kata Tomy. (Aso/Yudi)
0 komentar: