WATAMPONE - Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bone menemukan beras miskin (Raskin) yang dibagikan ke masyarakat sasaran raskin yang dinilai tak berkualitas.
Sebelumnya, ada beberapa temuan raskin yang dinilai tidak bermutu/berkualitas yang ditemukan oleh PP Bone.
Sebagaimana yang dikemukakan Andi Baso Seldi, Wakil Ketua PP Bone. Bahkan menurutnya, Bulog sudah tidak lagi memperhatikan kualitas raskin, karena pengelolaannya hanya dilakukan oleh petugas satkernya sendiri yang membeli langsung gabah dan padi masyarakat.
"Banyak raskin berkarung di kantor desa dan kelurahan tidak diambil warga karena itu tadi raskinnya tidak layak. Seperti temuan kami di Desa Telluboccoe, Kecamatan Ponre," ujar Andi Seldi
Ia menambahkan kalau hal itu juga ditemukan di kelurahan Macanang, dimana ditemukan beras tak layak dengan kondisi yang menguning, sama seperti di Desa TelluBoccoe.
Pemerintah kelurahan dan desa tidak membagikan beras itu ke masyarakat dan meminta ke bulog untuk diganti.
H Amir, Kansilog Bone yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (14/10/2016), mengakui kalau memang beras tahun ini, khususnya pada saat panen kemarin, kualitasnya agak dibawah karena pengaruh cuaca dan curah hujan yang tinggi, sehingga ada proses yang agak terhambat dari gabah menjadi beras, yakni proses pengeringan.
Selain itu, ia juga menjelaskan kalau dirinya bersama sejumlah kepala gudang bulog dan tim raskin Kabupaten Bone telah turun ke lapangan dan saat itu menemukan ada 11 karung raskin yang belum tersalurkan, tetapi menurut pengakuan Kades dan lurahnya, raskin yang tinggal di kantor tersebut bukan berarti ditolak masyarakat tetapi belum diambil pemiliknya.
"Kami bersama tim kabupaten telah turun ke lapangan dan memang kami akui kalau raskin saat ini agak dibawah kualitasnya, karena pengaruh curah hujan yang terlalu tinggi, sehingga ada proses yang agak terlambat yakni dari gabah ke beras. Kalau ada masyarakat yang mendapatkan raskin tidak layak komsumsi, tolong dilaporkan langsung ke bulog dan laporannya tidak perlu berjenjang agar cepat dilakukan tindakan," ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa saat turun ke lapangan, ia bersama tim raskin kabupaten menawarkan solusi dan opsi pada penerima raskin, apakah beras mau digantikan karena memang kualitasnya agak dibawah, namun katanya, Kades bersama lurah dan masyarakat sepakat untuk tidak diganti, tetapi hanya meminta agar raskin bulan berikutnya, kualitasnya tidak sama lagi dengan raskin bulan ini.
"Jadi kita tawarkan solusi tetapi itu permintaanya, agar bulan depan leboh bagus lagi kualitasnya, dan Insya Allah semoga kondisi cuaca tetap bagus sehingga hasil panen juga bagus, gabah juga bagus dan tentu berasnya pun semakin bermutu. Saya juga berharap dan minta tolong kepada semua rekan wartawan dan LSM serta aktivis agar membantu mengawasi dan melaporkan secepatnya kepada kami apabila ada ditemukan raskin yang tak layak komsumsi," pungkasnya. (imam)
0 komentar: