MACCANEWS--Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Makassar melantik Pengurus Komisariat Universitas Negeri Makassar di Wisma Bung Karno GMNI Makassar, Jalan AP Pettarani, Kompleks KNPI Kota Makassar, Sabtu (15/4).
Pada kesempatan itu Ketua GMNI Makassar, Hikmawan Pasalo memperingatkan dan menyampaikan dengan tandas kepada seluruh kader GMNI Makassar bahwa GMNI sebagai organisasi Kader dan Organisasi Perjuangan bukan Organisasi Elitis
"Saya sampaikan kepada saudara seperjuangan sekalian, GMNI dan Kader GMNI bukanlah Organisasi dan Kader Elitis. Kita ini Organisasi dan Kader Kerakyatan yang berlandaskan Marhaenisme Ajaran Bung Karno, pahamilah Marhaenisme itu secara utuh lalu implementasikan di tengah-tengah masyarakat" jelas Ketua Umum DPC GMNI Makassar.
Saat ini GMNI Makassar mengadvokasi, bersolidaritas dan melakukan pendampingan terhadap dua Isu secara kelembagaan. Pertama Penggusuran oleh Kodam VII/Wirabuana yang sekarang telah berubah nama menjadi Kodam XIV/Hasanuddin terhadap warga yang tinggal di luar tanah okupasi asrama TNI-AD Bara-Baraya.
Yang kedua, Petani, Perempuan, Anak-anak, Masyarakat Adat Seko Tengah yang melakukan penolakan terhadap masuknya PLTA di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang saat ini ada dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) melalui intimidasi, teror, adanya kekerasan, dan kriminalisasi terhadap 14 orang warga dalam perampasan tanah ulayat dan hak-haknya sebagai Masyarakat Adat oleh salah satu korporasi yang disinyalir bekerjasama dengan berbagai stakeholder terkait.
"Ketika Kader GMNI bersikap elitis maka yang terjadi adalah pragmatisme dan oportunisme. Dan itu bukan kader GMNI saudara sekalian" Hikmawan memperingatkan.
DPC GMNI Makassar melantik kepengurusan Komisariat terpilih Universitas Islam Makassar untuk periode 2017-2018. (*)
0 komentar: