![]() |
Ilustrasi |
MACCANEWS -- Perekonomian nasional di masa depan adalah ekonomi berbasis Iptek dan Inovasi (knowledge based economy) dimana pendidikan iptek baik formal maupun non formal menjadi basisnya. Keunggulan komparatif dan kompetitif suatu bangsa sangat ditenentukan mampu tidaknya kita memenangkan persaingan global.
"Karenanya salah satu tantangan kedepan adalah melakukan pembangunan masyarakat yang berlandaskan budaya iptek yang dapat memicu inovasi sehingga terjadi peningkatan, penguasaan dan pemahaman iptek di masyarakat," ungkap Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti RI Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si di rilisnya Rabu (21/9/16).
Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si menjelaskan misi pendirian Pusat Peragaan Iptek adalah untuk menumbuh-kembangkan pemahaman dan apresiasi masyarakat mengenai pentingnya Iptek dalam pembangunan bangsa dan negara serta membangkitkan motivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan.
Dikatakannya untuk itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya dengan menjalin kemitraan diantara pemangku kepentingan, baik di lingkungan institusi pemerintah, dunia industry maupun Perguruan Tinggi agar bersama terus memberi perhatian yang besar kepada pembentukan Pusat Peragaan Iptek di daerah. "Keberadaan Pusat Peragaan Iptek di daerah sangat strategis karena menjadi wahana pembelajaran yang efektif bagi pengembangan nalar masyarakat dan generasi muda," Terangnya.
Wahana peragaan Iptek merupakan salah satu sarana pendidikan luar sekolah yang didalamnya terdapat perpaduan antara pengetahuan dengan unsur hiburan agar masyarakat dapat mengenal iptek dengan mudah, menarik, atraktif, inspiratif dan berkesan melalui berbagai kegiatan peragaan interaktif. "Dengan demikian akan tumbuh suatu pemikiran tentang APA, MENGAPA dan BAGAIMANA iptek digali dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia," Katanya.
Selanjutnya dapat berkontribusi besar untuk membangun karakter iptek bangsa dengan kemampuan berfikir ilmiah yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Ke depan, upaya perintisan pendirian Pusat Peragaan Iptek Daerah dapat diwujudkan, yaitu Pendirian Pusat Peragaan Iptek disetiap Provinsi. 'Tandas Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si.
"Untuk itu, Kementerian Ristekdikti akan lebih intensif mendorong, menginisiasi dan mengupayakan agar pemerintah daerah dapat merespon pentingnya membangun Science Center di wilayahnya masing-masing dan Pusat Peragaan Iptek akan mengambil peran di dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada setiap daerah yang berkeinginan merintis pembangunan Science Center di wilayahnya," Kata Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si.
Lanjut ia mengatakan Pusat Peragaan Iptek di Provinsi Lampung ini merupakan Pusat Peragaan Iptek Ke-18 yang dikembangkan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sejak dimulai pertama kali pada tahun 1991 di Jakarta, era tahun 2000 di Padalarang, Palembang, Yogyakarta, dan beberapa daerah lainnya.
Tahapan pemilihan daerah untuk mendapatkan Insentif ini telah dilakukan secara professional dan akuntable dari mulai pengisian dan pengajuan form aplikasi, evaluasi aplikasi, fact finding, penetapan penerima insentif, penyusunan rencana dan pembentukan tim. Insentif yang diberikan berupa 10 jenis alat peraga interaktif berupa alat Peraga Menurun Keatas, Katrol, Halilintar, Bola Listrik, Gyro Extreem, Jembatan Lengkung, Tebak Tanggal Lahir, Harpa Tanpa Dawai, energy VS Daya, dan Baterai Tangan.
"Melalui insentif alat peraga iptek ini diharapkan dapat memicu Pemerintah Daerah dan Stakeholder terkait dalam rangka pengembangan Pusat Peragaan Iptek daerah di masa yang akan dating," tandasnya.
Dalam kesempatan ini saya ingin sampaikan pula bahwa Peresmian Pusat Peragaan Iptek ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasiona (Hakteknas) Ke-21 yang puncaknya telah kita laksanakan pada tanggal 10 Agustus 2016 di Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pelaksanaan peresmian Pusat Peragaan Iptek di Propinsi Lampung ini diikuti pula dengan berbagai kegiatan diantaranya Science For All (SFA), Workshop baik untuk siswa SMP, SMA maupun guru Sains/IPA di wilayah Lampung dan seitarnya.
Selain kegiatan tersebut, juga dilaksanakan Peragaan Iptek Keliling yang merupakan kegiatan pameran alat peraga sains interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan oleh seluruh kalangan masyarakat dari anak usia dini hingga dewasa.
"Dalam kegiatan pameran ini akan berisi 30 alat peraga sains dalam suatu ruangan yang bertujuan untuk meningkatkan antusiasme masyarakat terhadap Iptek, khususnya minat kalangan pelajar dan generasi muda terhadap iptek," tutupnya. (ur/Nur)
0 komentar: