MACCANEWS -- Seringnya terjadi pemadaman Listrik di Kabupaten Kepulauan Selayar, secara umum berawal dari Devisitnya Daya yang diproduksi mesin pembangkit listrik milik PLTD Tangkala, sekitar 1000 KW. Dari seluruh mesin pembangkit listrik yang ada, satu unit diantaranya sudah selsai masa kontraknya terhitung 13 Agustus lalu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pembangkit Listrik Tenaga Diessel (PLTD) Tangkala, Anung Pandu. S, didampingi Arjuna P.P, staf Administrasi K 22, yang juga hadir Manager PLN Rayon, Kabupaten Kepulauan Selayar, Saerul Saguni, sewaktu dihubungi wartawan Media ini bersama Ketua LSM Lidik Sulsel, Imran Hasan, di kantor PLN, Jumat (26/8/2016).
Disampaikan pula bahwa akibat pembangkit sewa sudah berahir masa kontraknya sehingga PLN kekurangan daya dan mengakibatkan seringnya terjadi pemadaman oleh PLN. Dalam dua bulan kedepan
Sejak berahirnya masa kontrak pembangkit listrik yang bukan milik PLTD Tangkala, mau diperpanjang masa kontraknya, akan tetapi sejak berahirnya per 13 Agustus, dengan tenggang waktu hingga 23 Agustus, mesin tersebut langsung mengalami gangguan tehnis yang tergolong berat. Sekedar diketahui bahwa mesin sewaan tersebut sudah berumur sekitar 30 tahun lebih.
Dengan langkah tegas, akhirnya mesin tersebut tidak lagi diperpanjang masa sewanya, kata Kepala PLTD, Arung Pandu dan pemadaman terjadi dimana mana akibat devisit Daya tersebut.
Salah satu solusinya, rencananya kata Kepala PLTD, Anung, akan dibangun mesin pembangkit dengan kapasitas, dua Mega.
Dengan kondisi pembangkit yang ada, kami senantiasa melakukan pemeliharaan yang seoptimal mungkin, akan tetapi dengan pemeliharaan yang kami lakukan, akibat mesinnya rata - rata sudah sangat tua, sehingga gangguan sudah banyak hal terjadi, diantaranya, Spare Parts, sehingga pemeliharaannya memang harus rutin. Pemadaman listrik juga kadang terjadi selain gangguan mesin, sewaktu waktu juga disebabkan karena gangguan jaringan PLN.
Sementara itu Manager PLN Rayon Selayar, Saerul Saguni, mengatakan bahwa dari 15750 Pelanggan PLN, kalau mesin sewa tidak keluar, itu ketersediaan daya tetap mencukupi. Akan tetapi dengan ketersediaan mesin pembangkit yang ada saat ini, maka kita kekurangan daya alias Devisit 1000 KW, mengakibatkan pemadaman terjadi secara bergilir.
Sementara itu, Ketua LSM Lidik Sulsel, Imran Hasan mengatakan ditempat terpisah bahwa banyaknya sorotan warga tentang seringnya terjadi pemadaman, membuktikan mesin pembangkit yang dimiliki PLN tidak mampu lagi memproduksi daya secara maksimal.
Dengan pemadaman bergilir tersebut, pihak LSM Lidik meminta untuk tetap memperhatikan aliran listriknya yang mengarah ke RSUD KH. Haiyung, pasalnya dipelayanan umum inilah, tergolong amat penting, untuk memaksimalkan pelayanan pihak RSUD. (BUN)
0 komentar: