MACCANEWS – Bupati Kepulauan Selayar Muh. Basli Ali menerima piagam penghargaan Kartika Satya Nararya sebagai Kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri (FKPPI) yang telah berprestasi dalam mengabdi Kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indoneisa. Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo pada pelaksanaan Apel Besar Bela Negara dan Pelantikan PC FKPPI periode 2016 – 2021, bertempat di Lapangan Upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Sabtu (1/4).
Dalam apel akbar dan pelantikan ini, juga dilaksanakan pelatihan wawasan bela negara pada 300 guru PKN dan pelantikan pengurus cabang FKPPI.
Dalam apel itu hadir sekitar 3000 peserta yang terdiri dari anak-anak TNI/Polri, OKP, Ormas dan Satgas Daerah. Hadir pula kepala daerah dan mantan kepala daerah yang masuk dalam kepengurusan FKPPI, diantaranya selain Bupati Kepulauan Selayar juga mantan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo.
Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo dalam sambutannya mengatakan, bentuk perjuangan untuk NKRI telah berubah.
"Membela negara adalah hal penting untuk FKPPI. Setiap anak bangsa harus tahu sejarah bangsanya, bagaimana mau membela jika tidak tahu. Pak Gubernur jika kondisi FKPPI yang baik di Sulsel seperti di daerah lain, maka saya tidak akan khawatir terkait FKPPI." ucapnya di hadapan para pengurus daerah yang akan dilantik.
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang merupakan Ketua Umum Pengurus Daerah (PD) XIX FKPPI menekankan pesan pentingnya bela negara. Dan sebagai generasi bangsa keturunan purnawirawan TNI-Polri, pengabdian untuk bangsa dalam mengawal keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan hal yang sangat penting.
"Kita hadir hari ini bukan karena siapa-siapa, kita hadir karena keterpanggilan nurani, pikiran dan kemauan bahwa jangan ganggu NKRI, kita siap mati di dalamnya. Kalian anak tentara tidak takut pada siapa saja. Jangan kalah dengan tentara sendiri agar Panglima bangga punya anak tentara," Seru Syahrul.
Dia melanjutkan, demokrasi dan keanekaragaman tidak boleh memecah belah sesama anak bangsa. Di Sulsel, NKRI sudah final, tidak ada alternatif selain kesatuan Indonesia. Walaupun kita terdiri dari pluralisasi keberagaman," Tegas Syahrul (eng)
--------------
0 komentar: