MACCANEWS -- Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin secara resmi membuka agenda lima tahunan, Musyawarah Nasional (Munas) VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Munas VIII LDII bertajuk “Keniscayaan Pengembangan Ekonomi Syariah, Peningkatan SDM, dan Pemberdayaan Teknologi Digital untuk Indonesia Berkelanjutan”.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengapresiasi tema Munas yang LDII angkat. Ia mengajak peserta Munas menindaklanjuti tiga poin terkait tema Munas. “Selaku menteri agama, saya sangat mengapresiasi Munas LDII yang mengangkat tema yang sangat strategis yaitu menghormasi guru, mendayagunakan teknologi digital, dan pengembangan ekonomi berbasis syariah,” ujarnya.
Menteri Agama mengatakan, menghormati guru adalah gerakan yang strategis karena Bangsa Indonesia saat ini terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). “Kapasitas SDM kita dari waktu ke waktu semakin membaik. Semua itu berhubungan dengan keberadaan guru hubungannya dengan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan,” katanya.
Pihaknya mengatakan, Munas VIII LDII tidak hanya memenuhi jadwal rutinitas lima tahunan sebuah organisasi. “LDII telah hadir ditengah masyarakat Indoensia sejak 44 tahun yang lalu. Saya merasa syukur karena Munas kali ini mengangkat tema yang sangat strategis,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam menjelaskan, di forum Munas, LDII meluncurkan tiga macam gerakan. “Kita bentuk gerakan menghormati guru, gerakan etika bermedia sosial, gerakan ekonomi syariah melalui portal pikub.com,” paparnya.
Melalui momentum Munas, kata Syam, LDII melauching buku tuntunan tahfizul Quran dan buku keuangan ekonomi syariah. LDII, juga meluncurkan portal digital marketing berbasis syariah yang bernama pikub.com.
“Portal ini sebagai alat komunikasi para pemilik UKM. Untuk memudahkan akses dana yang halal, pemasaran produk, dan memudahkan hak paten produk,” katanya.
Disamping itu, momentum Munas yang LDII laksanakan sekali dalam lima tahun ini untuk menajamkan, mengevaluasi program, dan memilih pengurus yang baru. (*/Jn)
0 komentar: