MACCANEWS -- Acara Ritual ”Pattaungeng Ompo”, Kamis (6/10/2016) di gelar di Kawasan Wisata Ompo Kelurahan Ompo Kecamatan Lalabata, dihadiri Wakil Bupati Soppeng Supriansa SH, MH, Sekda Ir H Sugirman Djaropi, MS, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Ketua TP. PKK Kabupaten Soppeng Hj Nurjannah Kaswadi, SE bersama sejumlah anggota, Kepala Dinas Budpar Kabupaten Soppeng H Andi Unru Mappejanci, SH, sejumlah Kepala SKPD, Camat Lalabata, Lurah ompo, sejumlah Tokoh masyarakat Ompo dan undangan lainnya.
Sebagai acara puncak Ritual 'Pattaungeng Ompo' dilakukan kegiatan “Massorong” atau mempersembahkan sesajian di hulu mata air Ompo yang dilakukan oleh Sanro Sitti yang sebelumnya Sanro Sitti didampingi Wakil Bupati Soppeng dengan beberapa sesajian kemudian membacakan doa kepada sang Khalik, serta sebelumnya sekitar puluhan ibu-ibu setengah baya yang membawa baki berisi kue-kue 7 macam berjalan mengitari Kolam Pemandian Alam Ompo. Acara Pattaungeng Ompo juga dimeriahkan dengan kegiatan Mappadendang.
Wakil Bupati Soppeng Supriansa SH, MH, dalam penjelasannya kepada sejumlah wartawan pada kesempatan itu memberi apresiasi atas kegiatan Pattaungeng ini serta mengatakan, acara ritual Pattaungeng Ompo ini sesungguhnya merupakan tradisi yang patut dilestarikan serta memberikan pemaknaan untuk semakin menyadari diri sebagai makhluk dengan berbagai keterbatasan guna lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui pesan pesan leluhur kita yang disimbolkan dengan menyiapkan berbagai media yang benuansa tradisional.
Supriansa katakan, Ompo ini memiliki banyak fungsi yang sangat penting, diantaranya adalah sumbe air minum bagi masyarakat Kota Watansoppeng bahkan hingga ke Tajuncu, sehingga kalau debet air turun maka kolam Pemandian Ompo tidak terisi penuh karena dipakai untuk kebutuhan air minum masyaraka dan penyediaan air untuk persawahan di sekitar Ompo. Semoga tradisi Pattaungeng yang kita laksanakan ini membawa banyak kebaikan dan terjaga sampai generasi selanjutnya.
Wakil Bupati katakan lebih lanjut, kegiatan “Pattaungeng Ompo” ini sebagai salah satu budaya masyarakat yang ada sejak dahulu kala yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT perlu terus kita jaga dan pelihara dengan baik sebagai simbol pemersatu serta menjadi daya tarik dalam pengembangan keparawisataan daerah ini, ujar Wakil bupati. (R15/Jn)
0 komentar: