MACCANEWS -- Diduga tiga ekor sapi milik Mukhlis terjangkit virus antraks, warga di dusun Bantimurung, Desa Jenetaesa, Kecamatan Simbang Maros mendadak mati. Tiga ekor sapi betina ini dirawat dalam satu kandang, ditemukan mati oleh pemiliknya, Jumat (19/8/2016).
Kejadian ini dilaporkan ke pihak Pemerintah setempat, Pihak Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan (DPKP) Pemkab Maros, pun sudah turun melakukan pemeriksaan, untuk mengetahui kepastian yang menjadi penyebab matinya ketiga ekor sapi ini.
Mukhlis mengaku kaget saat ia hendak membawa sapinya ke ladang untuk diberi makan. Namun, ketiga sapinya sudah ditemukan mati tanpa ada tanda-tanda berupa sakit sebelumnya. Hal inipun langsung ia laporkan, pasalnya, kejadian seperti ini sangat jarang ditemui.
“Kejadian seperti ini, pernah terjadi pada tiga tahun lalu di sini. Waktu itu ada tiga ekor yang terkena antraks, dua mati dan satu ekornya berhasil diobati. oleh karna itu kami langsung melaporkan ke pemerintah setempat," Ungkapnya.
Dokter Hewan DPKP, dr Ujistiani, menjelaskan ketiga sapi ini berumur sepuluh, lima dan satu tahun. Ketiganya merupakan satu keluarga yang dirawat dalam satu kandang. Saat ditemukan mati oleh pemiliknya, ketiga sapi ini memiliki ciri-ciri yang sama dan diperkirakan akibat virus antraks.
"Saat ditemukan mati, mulutnya berbusa, matanya merah dan ada darah yang keluar melalui anus. Dari ciri-ciri seperti ini, biasanya diakibatkan terjangkit virus antraks. Kami sudah mengambil sampel untuk meneliti apa penyebabnya sapi ini bisa mati," Katanya.
Saat ini, kata Ujistiani pihaknya sudah membawa beberapa sampel ke laboratorium hewan di Balitsereal untuk diteliti. Hal ini dilakukan untuk memastikan penyebab matinya ketiga ekor sapi ini. Jika memang positif antraks, maka pihaknya akan melakukan pencegahan secara intensif di desa itu.
Untuk mencegah penyebaran virus ini, diakuinya, pihak DPKP melakukan pengobatan dan isolasi hewan ternak di desa itu. Jika memang dipastikan sapi yang mati itu terjangkit virus antraks, 14 hari kedepan, DKPP akan melakukan vaksinasi kepada hewan ternaik lainnya.
“Ketiga sapi ini, sudah kami bakar di kedalaman tiga meter, lalu kami kuburkan. Hal ini merupakan salah satu langkah awal untuk mencegah penyebaran virus antraks ini menular ke hewan-hewan lain, pungkasnya. (R1/Jn)
0 komentar: