![]() |
pemeriksaan Ikan Kerapuh milik KJA Makkaritutu Suppa Pinrang yang mati mendadak |
MACCANEWS -- Ribuan ikan jenis kerapuh milik masyarakat yang tergabung dalam kelompok Keramba Jaring Apung (KJA) Makkaritutu Labili-bili, Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang, belum lama ini mati mendadak. Dugaan sementara, ikan-ikan itu mati karena terkena pencemaran limbah.
Ketua kelompok KJA Makkaritutu Labili-bili, Paharuddin dalam keterangannya, Kamis (4/8/2016) mengatakan, ribuan ikan kerapuh hasil budidaya kelompoknya mati mendadak dalam kondisi sudah siap panen dengan harga berkisar 120 ribu perkilonya.
"Kami sangat sedih dan stres Pak. Ikan budidaya Kami ini harganya luar biasa dan siap untuk dipanen, dan rencananya akan diekspor ke Hongkong oleh pembeli yang sudah siap," ungkap Paharuddin.
Ia menambahkan, akibat kejadian ini, kelompoknya merugi hingga mencapai Rp 500 jutaan.
Untuk itu dirinya berharap, Pemerintah melakukan investigasi terkait matinya ikan budidaya mereka. "Dugaan kami sementara, karena pencemaran lingkungan," ucapnya.
Terpisah, anggota Tim Dinas kelautan dan perikanan Hama dan Penyakit Ikan Provinsi Sulsel, Basri yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelitian terhadap ikan yang mati mendadak pada kerambah budidaya tersebut. Hasilnya, kematian ikan tersebut dipastikan bukan karena penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
"Dari hasil uji lab yang kami lakukan, ikan mati ini bukan dari penyakit melainkan dugaan sementara adalah faktor lingkungan. Kami masih meneliti kandungan air di KJA labili-bili Kecamatan Suppa Pinrang," jelas Basri.
Hal yang sama juga diungkapkan tim dari Balai Kesehatan Lingkungan Takalar yang juga ikut memeriksa sampel ikan yang mati mendadak tersebut. Namun untuk memastikan penyebab kematian ikan-ikan itu, pihaknya masih Sementara melakukan Uji lab kandungan airnya. (R5/Om)
0 komentar: