MACCANEWS, Makassar -- Meskipun hingga saat ini belum ditemukan adanya kartu BPJS palsu yang beredar di Sulsel, akan tetapi hal tersebut terlanjur memberikan rasa khawatir kepada masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, Pemprov Sulsel pun mengaku perihatin karena pelayanan kesehatan yang disiapkan oleh pemerintah justru dijadikan sebagai lahan penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sekertaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel Abdul Latief menghimbau agar masyarakat tidak menggunakan calo atau perantara untuk pengurusan BPJS.
"Saya kira masyarakat harus tau dan menyadari kalau pengurusan BPJS itu ada tempatnya, jangan percaya dengan calo," ujar Latief, kemarin.
Menurut Latief, munculnya BPJS palsu saat ini, dikarenakan masyarakat tergiur dengan iuran yang cukup rendah dan berjangka panjang.
"Banyak yang tergiur dengan iurannya. Makanya saya menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati. Yang resmi itu kan pembayarannya dilakukan secara perbulan. Sedangkan yang palsu ini tidak seperti itu, kan dari situ saja sudah berbeda dengan apa yang menjadi aturan dasar BPJS. Masyarakat harus teliti," ujarnya.
Selain itu, Latief juga meminta kepada pihak BPJS untuk memeriksa kelengkapan para pendaftar, dengan melengkapi form yang ada, meskipun jika dilihat dari tekhnologi yang dijalankan, sangat aman dan cukup teliti, tetapi tetap harus dilakukan verifikasi data dengan ketat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perbedaan kartu BPJS yang asli dengan yang palsu bisa dilihat dari gambar pulau-pulau di Indonesia yang tertera di kartu BPJS asli.
Selain itu, di kartu BPJS asli, tertera tiga peraturan pemakaian penggunaan kartu BPJS. Kemudian, tulisan pada kartu BPJS yang asli terlihat sangat jelas dan rapi, sedangkan untuk kartu BPJS yang palsu nampak asal-asalan dan cepat buram.
Perbedaan antara yang asli dengan yang palsu juga bisa dilihat pada barcode yang tertera di kartu BPJS. PAda kartu yang asli, sangat jelas dan beraturan sedangkan barcode pada kartu BPJS palsu, terlihat berantakan. (Fo/jn)
0 komentar: