MACCA.NEWS - DINAS Komunikasi dan Informatika Kota Makassar menggagas diskusi terbuka terkait perkembangan startup di tengah revolusi industri 4.0.
Tidak tanggung-tanggung, sejumlah segmen masyarakat dilibatkan, baik itu itu pelajar, mahasiswa, pelaku startup, pengurus industri kecil menengah, pengurus Badan Usaha Lorong (Bulo), serta aparatur sipil negara lingkup Pemerintah Kota Makassar.
“Revolusi industri 4.0 adalah kemajuan global, di mana tenaga trampil di bidang digital akan sangat dibutuhkan. Cara lama dan kebiasan lama kita jelas akan berubah, yang konvensional akan digeser oleh yang digital.
Dari sisi Pemerintah Kota Makassar, era digital ini sebuah peluang untuk memberi peningkatan pelayanan publik yang jauh lebih berkualitas,” ujar Staf Ahli Wali Kota Makassar Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Ahmad Kafrawi.
Ahmad Kafrawi menyampaikan hal itu saat membuka Seminar Pembinaan dan Pengembangan Startup dan Pengelolaan Makassar Teknopark yang digelar Dinas Kominfo Makassar, di Hotel Arthama, Jalan Haji Bau, Makassar, Rabu (6/3/2019).
Menurut Ahmad Kafrawi, Pemerintah Kota Makassar telah ikut menjadi lokomotif pergerakan dunia digital, setidaknya dalam meningkatkan kualitas layanan publik.
Baca: Setelah Unicorn, Kini Muncul Istilah Decacorn, Apa itu? Grab Jadi Startup Pertama di Asia Tenggara
“Banyak apresiasi yang sudah diraih. Saat ini, Makassar menjadi contoh model pengembangan smart city di Indonesia. Bahkan, bersama 26 kota dari 10 negara ASEAN, Makassar ditunjuk sebagai salah satu wakil Indonesia pada pertemuan jaringan kota cerdas atau ASEAN Smart Cities Network (ASCN) yang berlangsung di Singapura.
Tentu saja ini semakin memperkuat program pengembangan kota pintar di kota kita ini,” kata Ahmad Kafrawi lebih lanjut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Makassar, Ichwan Jacub berharap seminar ini menjadi salah satu media lahirnya kecerdasan digital di tengah warga kota Makassar.
“Kita ingin membangun smart people di Makassar. Kita tidak akan bisa mencapai smart city jika publik kita masih tertinggal terhadap perkembangan digital yang berlangsung di sekitar kita. Mudah-Mudahan diskusi seperti ini terus berkembang dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat yang ada,” ujar Ichwan Jacub.
Sementara itu, sejumlah pemangku kepentingan tampil berbicara, yakni akademisi Universitas Hasanuddin, Indrabayu; Kasi Datun pada Kejaksaan Negeri Makassar, Adnan Hamzah; Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki; dan Kepala Bidang IPK Dinas Kominfo Kota Makassar, Ade Ismar Gobel.
“Kita memang telah berada dalam era digital, namun kita wajib untuk paham regulasi yang berlaku di dalamnya. Kita banyak melihat kejahatan yang menggunakan perantara internet atau cyber crime, ini jelas bertentangan atau melawan UU yang berlaku,” ujar Adnan Hamzah.
Sementara itu, Kapolsek Ujung Pandang, Kompol Wahyu Basuki menyampaikan bahwa revolusi industri 4.0 juga membawa perubahan dalam sistem pelayanan di lingkungan Polri.
“Salah satu implementasi dari era digital, yakni kita sudah membangun kerja sama dengan Pemkot Makassar dalam pengaplikasian sistem tilang elektronik. Kita berharap ini menjadi arah baru dalam menghadirkan kedisiplinan dalam berlalu lintas di Kota Makassar,” ujarnya.(*)
0 komentar: