MACCANEWS - Isu miring yang menerpa camat Tamalate Hasan Sulaiman dibeberapa portal media online tentang adanya transaksi tanah dikelurahan Barombong yang disinyalir sebagai tanah negara, membuat HJ. A. Mariam Karaeng Mawangi sebagai ahli waris dari Alm. A. Paturungi angkat bicara.
Menurutnya tanah tersebut murni milik keluarga besarnya yang telah dikelola selama berpuluh tahun dan bukan tanah negara berdasarkan bukti yang ia pegang, dan telah diputuskan dengan proses hukum mulai dari Putusan Pengadilan Negri No. 144/PDT.G/2014/PN. MKS lalu Putusan Pengadilan Negri No.141/PDT/2015/PT.MKS, dan terakhir Putusan Mahkama Agung (MA) RI No.2278 K/Pdt/2016.
Atas dasar itulah, saya bersama ahli waris lainnya menyodorkan berkasnya kepada Camat Tamalate Hasan Sulaiman selaku PPAT untuk proses pembuatan Akta Jual Beli atau AJB. “Justru kalau pak Camat tidak mau memproses berkas kami dan menerbitkan AJBnya, kami yang akan mempertanyakan sikap tersebut,” tegasnya.
Lebih jauh karaeng Mawangi mengu2, jika hamparan tanahnya masih banyak, berada di sebelah timur, barat, utara, dan selatan dari lokasi tanah yang dimaksud berada di tengah-tengahnya. “Jadi tidak mungkin tanah disekelilingnya milik saya, sedangkan tanah yang berada ditengah-tengah itu bukan milik saya atau milik negara? kan tidak mungkin,” ungkapnya.
Menurut salah satu ahli waris juga yang ikut mendampingi karaeng Mawangi sebagai ibunya, bahwa kalau ada bukti kuat yang dimiliki oleh sipenuntut silakan melakukan upaya hukum, kami siap mengikuti segala proses hukum tersebut.
“Tapi kalau hanya untuk melakukan perampasan paksa, penyerobotan atau sejenisnya, kami akan melakukan perlawanan, dan mempertahanan hak kami, dan nyawapun kami pertaruhkan,” tegasnya.
Karaeng Mawangi juga menyayangkan adanya isu gratifikasi sebuah mobil mewah, dan uang senilai 2 miliar rupiah yang diberikan kepada camat Tamalate. Pihaknya mengaku tidak pernah memberikan hal tersebut dalam bentuk apapun, hal itu diungkapkan saat awak media menyambangi kediamannya di kelurahan Barombong kecamatan Tamalate kota Makassar, Jumat (25/05/2018).
“Jangankan untuk memberi sebuah mobil, dan uang miliaran, wajah pak Camat pun belum pernah saya lihat langsung,” kata Karaeng Mawangi.
Sambil meneteskan air mata karaeng Mawangi mengatakan, kalau itu semua fitnah besar, apalagi ini bulan puasa kodong. “Kasihan pak camat di tuduh yang bukan bukan,” tutupnya.
0 komentar: