MACCANEWS -- Makassar mampu menekan angka kelahiran pada 2016 lalu. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) Makassar mencatat ada 25.353 kelahiran tercegah.
"Bayangkan jika lahir, ini sama dengan jumlah penduduk satu kecamatan," kata Daniel Pakambanan, Kepala Disdalduk dan KB Makassar, Selasa (1/2/2017).
Suksesnya program KB Kota Makassar berdampak terhadap rendahnya angka kelahiran. Angka kelahiran hanya mencapai 2,002 persen.
Realisasi itu, kata Daniel, jauh di bawah pencapaian nasional dan Provinsi Sulsel. Di mana, angka kelahiran nasional dan Sulsel berada di angka 2,6 persen.
Daniel menerangkan, Makassar memiliki 185.348 pasangan usia subur. Dan Pemkot Makassar ditargetkan menggalang 92.008 pasangan usian subur untuk menjadi peserta KB atau akseptor.
"Capaian kita sebanyak 129.165 akseptor atau sebesar 69,69 persen," terang Daniel.
Lanjutnya, persentase akseptor sudah cukup tinggi. Sebab, akseptor tidak boleh melebihi 70 persen. 30 persen sisanya merupakan pengantin baru, pasangan yang belum memiliki anak, tengah hamil dan beberapa pasangan yang memang tidak mau ber-KB.
Sementara untuk tahun ini, Disdalduk dan KB Makassar bakal mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk menunjang kegiatan program KB. DAK yang berasal dari APBN senilai Rp1 miliar.
Alokasi tersebut untuk pembangunan Balai Penyuluhan KB dan dua unit armada. Balai Penyulahan KB untuk Kecamatan Bontoala.
"Satu mobil untuk fasilitas angkutan akseptor dan mobil boks untuk antar obat ke klinik-klinik," katanya. (MC)
0 komentar: