MACCANEWS - Salah satu PNS Kandepag Luwu yang enggan dituliskan namanya, mengaku kecewa atas penggelolaan dan pungutan dana BAZ. "Sesungguhnya kami PNS setiap bulannya dilakukan pemotongan gaji, dan ini sudah berjalan sejak terpilihnya bupati Luwu tahun 2009, kecewanya pengumpulan dana BAZ tidak pernah diumumkan baik lewat masjid maupun lewat pemberitahuan secara tertulis ke setiap instansi," katanya.
Sehingga dia mempertanyakan bagaimana bisa dana dapat diketahui, jika dana sudah terkumpul sebanyak berapa, mana lagi tidak jelas program yang disumbangsikan.
"Diharapkan bagi ketua pengurus dana BAZ mengtransparansikan kegiatannya maupun penggunaan rincian anggarannya agar jangan cuma taunya berkelik. Sebab bagaimanapun dana BAS bersumber dari PNS secara keseluruhan berdasarkan tingkatan golongan," terangnya.
Ketua BAZ Luwu, Salekah mengatakan, dana BAZ peruntukannya untuk keagamaan seperti kegiatan Isra'mira, MtQ, Maulid nabi As, Guru ngaji, Muhallaf, dan berbagai kegiatan agama lainya.
"Jika diluaran sana ada masyarakat mengatakan bahwa dana BAZ tidak jelas perentukannya, berangkali keliru. Kami pengelola dana BAZ setiap tahunnya itu ada laporan rinciannya secara pertanggungjawaban, dan itu diketahui oleh Bupati Luwu," jelasnya.
Lembaga Pemerhati Pemberantasan Korupsi, Andi Baso Juli, menyesalkan jika dana BAZ tidak tepat sasaran, sebab itu adalah hasil keringat PNS yang disumbangkan dengan rincian rupiah untuk keagamaan.
"Jika ini terbukti penyalahgunaan maka dunia akherat akan terjadi murkah. Terlebih pada sangsi hukum pidana harus ditegakkan sesuai anjuran bapak presiden republik indonesia Joko widodo bahwa tidak ada lagi pungli alias korupsi dn jika masih ada pelaku dini maka segera dilaporkan ke pihak kepolisian setempat," pungkasnya. (abj/yus)
0 komentar: