![]() |
Bupati Muh. Basli Ali memberikan sambutannya |
MACCANEWS -- Taman Nasional (TN) Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, yang telah diakui oleh Badan Dunia Unesco, menjadi salah satu Cagar Biosfer Dunia, tentu saja menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar. Luasnya potensi perairan laut pulau Selayar, sehingga telah menjadi idola bagi nelayan penangkap ikan, baik nelayan lokal maupun nelayan luar Kabupaten Kepulauan Selayar.
Demikian salah satu diantaranya sambutan Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali, sebelum membuka secara resmi Workshop Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan dan Penegakan Hukum di TN. Takabonerate yang berlangsung di Baruga Bonerate, Jalan Jend. A. Yani, Rabu (31/8/2016).
Hadir dalam Workshop tersebut, selain Bupati, Muh. Basli Ali, hadir pula Kajari Didik Agus Suroto, SH, MH, Kapolres AKBP Said Anna Fauza, S Ik, sekaligus sebagai pembicara, Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup (LH) dan Kehutanan, Direktur Penegakan Hukum (Gakum) Dirjen Gakum LH dan Kehutanan, Ka. Balai Pengamanan Gakum LH Wilayah Sulawesi serta beberapa Kepala SKPD.
Selain itu hadir pula Kepala Desa dalam kawasan TN. Takabonerate sekaligus menjadi peserta Workshop.
Berdasarkan Laporan Kepala Balai TN. Takabonerate, Ir. Jusman, bahwa work Shop tersebut diikuti peserta sebanyak 50 orang yang bertujuan menyusun arahan strategis, tentang pengelolaan perikanan, serta penegakan hukum di TN Takabonerate. Selain itu juga meningkatkan koordinasi antar pihak dan meningkatkan ketertiban pihak terkait.
Sementara dalam kesempatan itu pula Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Muh. Basli Ali, cukup mengapresiasi penuh kegiatan workshop tersebut, hanya saja jangan lagi menimbulkan permasalahan, seperti tertahannya Kapal Feri saranan angkutan warga Selayar di penyeberangan Bira Pamatata, beberapa waktu lalu akibat konflik antar nelayan.
Hal init tentunya bukan hanya masyarakat Kepulauan Selayar yang merasa dirugikan, akan tetapi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, menganggap sebuah ancaman bagi warganya, Bupati Muh. Basli Ali mencontohkan.
Selain itu pula, maraknya kegiatan eksploitasi dari hasil perikanan oleh nelayan luar Selayar, adalah kegiatan yang juga merugikan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, dimana hasil tangkapan di perairan laut Selayar, tidak didaratkan di Kepulauan Selayar akan tetapi dibawa ke daerah asal nelayan tersebut.
Olehnya itu, Bupati menghimbau untuk tetap mempertahankan kebanggaan tersebut dengan menjaga dan melestarikannya. Jangan sampai aktifitas penangkapan ikan membawa dampak negatif serta menjadi penyebab hilangnya kebanggaan masyarakat Kepulauan Selayar Selayar. (R23/Jn)
0 komentar: