MACCANEWS -- Bendahara umum DPD Partai Golkar Sulsel Ichsan Yasin Limpo (IYL) menyatakan kesiapannya untuk maju dalam Musda Partai Golkar Sulsel yang diperkirakan akan dihelat pada akhir Agustus ini. Ia juga mengkalim sudah didukung oleh 16 DPD II, meskipun saat ini dukungan tersebut masih dalam bentuk pernyataan saja.
Untuk itu, IYL mendatangi Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk menyampaikan niatnya dan sekaligus meminta izin.
"Saya siap bertarung dengan siapapun, mau itu dengan pak Roem atau dengan yang lainnya. Kita kan fair-fair saja. Saya sudah yakin untuk maju. Saya datang mappatabe' ke pak Syahrul," kata IYL usai menemui SYL di kantor gubernur, kemarin.
IYL mengungkapkan, dalam pertemuannya tersebut, SYL masih belum mengiyakan dan menyetujui niatnya untuk maju dan bertarung pada Musda Golkar Sulsel mendatang.
"Beliau (SYL) mengatakan, sebagai saudara saya tidak punya hak untuk melarang. Tapi rasanya sebagai saudara sampai hari ini saya belum mengizinkan karena saya belum yakin anda punya dukungan dari DPD II dan juga dari saya," ungkapnya.
SYL juga, kata dia, meminta waktu untuk mengecek terlebih dahulu kebenaran dari dukungan yang disampaikannya tersebut.
"Kalau yang menyatakan mendukung saya ada 16 DPD, tapi pak Syahrul tidak yakin dan mau mengecek dulu. Jadi silahkan saja. Memang dukungan di golkar itu harus berbentuk surat dan harus memenuhi 30 persen suara yang ada, baik itu dari DPD II maupun organisasi sayap. Kalau pak Syahrul mengiyakan, saya yakin saya bisa dapat itu. Tapi Pak Syahrul mengatakan,
berikan saya kesempatan untuk mengecek dulu apa benar DPD II mendukung anda. Kalau itu benar, saya setuju," ujarnya.
Lebih jauh IYL mengatakan, di keluarga YL hal seperti itu (tidak didukung penuh) sudah menjadi hal yang lumrah, tetapi hal itu dikatakannya bukan berarti menghambat anghota keluarga untuk majubdan bertarung dalam sebuah proses politik.
"Jangan melihat ada yang tidak mendukung. Memang seperti itu, yang penting kita sudah pattabe'. Jadi memang keluarga YL itu boleh tidak mendukung, tapi tidak punya kewenangan untuk melarang. Jadi jangan heran kalau ada keluarga YL yang saling bertarung di tingkat kabupaten ataupun provinsi," tuturnya.
IYL juga mengatakan bahwa ia sangat yakin bisa menang dan terpilih menjadi ketua DPD Partai Golkar Sulsel menggantikan SYL. Apalagi menurutnya, SYL tidak akan maju lagi dalam Musda Partai Golkar mendatang karena beliau sudah menerima posisi sebagai wakil ketua dewan pakar di DPP Partai Golkar.
"Kalau saya secara pribadi, karena beliau (SYL) sudah tidak maju lagi maka saya yakin kalau saya maju dan siap bertarung dengan izin allah saya bisa menang," ucapnya.
Terkait dukungan dari SYL yang diberikan kepada HM Roem untuk maju dalam Musda mendatang, IYL tidak menganggap hal itu sebagai sebuah masalah.
"Pak Roem sudah dapat izin dari pak Syahrul mungkin karena pak Syahrul lebih yakin dengan pak Roem, dan pak Roem juga yakin seperti itu," tuturnya.
Saat ditanya perihal Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang yang juga disebut-sebut juga akan maju dalam Musda Partai Golkar Sulsel mendatang, IYL mengaku belum mendengar hal tersebut.
"Saya belum tahu kalau pak Agus juga akan maju. Saya tidak ada masalah dengan siapapun, mau itu pak Roem atau pak Agus. Saya sudah sejak dulu bersama-sama dengan mereka, dan komunikasi dengan semuanya baik-baik saja," imbuhnya.
Terkait jadwal pelaksaanaan Musda Partai Golkar Sulsel, IYL mengatakan sampai saat ini belum ada jadwal resmi dari DPP.
"Kita masih menunggu jadwal dari DPP, mungkin besok atau lusa baru akan dikeluarkan jadwalnya. Kalau kita di DPD Sulsel sudah siap tanggal 27 Agustus nanti," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Sulsel Syharul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Musda adalah sebuah sarana dan proses demokrasi yang siapapun punya hak untuk maju selama memiliki kapasitas dan memenuhi persyaratan sesuai dengan aturan yang ada.
"Partai Golkar terbiasa dengan dinamika seperti itu. Kita punya aturan baku, siapapun silahkan saja maju dan bertarung. Sarana demokrasi itu kan bentuknya macam-macam, nanti oada Musda itu bisa dengan aklamasi maupun voting," ujarnya.
SYL juga mengatakan, Golkar adalah partai besar, oleh karena itu semua langkah harus dihitung dengan baik. Semua politisi Partai Golkar dikatakannya harus mengedepankan moralitas.
"Saya selalu melihat dari segi azas manfaat yang harus baik untuk rakyat dan daerah. Politisi di Golkar harus mengedepankan hal itu. Golkar harus bisa jadi road map politik termasuk bagi partai lain," tuturnya.
Saat ditanya terkait dukungan yang diberikannya kepada HM Roem untuk maju dan bertarung falam Musda Partai Golkar Sulsel mendatang, SYL mengatakan hal itu adalah sebuah hal yang wajar mengingat HM Roem adalah kader senior di Partai Golkar Sulsel.
"Roem itu senior. Tentu saja harus diberikan ruang yang lebih besar dari yang lain, tapi bukan berarti menghalangi yang lain. Saya ketua DPD, tapi selama ini saya selalu mendahulukan pak Roem," ucapnya.
Yang penting menurutnya adalah komitmen yang dibangun harus bisa membuat rakyat dan tuhan tersenyum, serta bangsa menjadi bangga dengan apa yang dilakukan dengan jabatan yang dipegang.
"Negara ini butuh orang yang punya idealisme dan punya karkater yang baik untuk membangun. Jangan yang lain," tutupnya. (Fo/Jn)
0 komentar: