Merasa dirugikan, ratusan anggota Asosiasi Pedagang Pasar Sentral Makassar (APPSM) mendatangi kantor DPRD kota Makassar, Rabu (9/10/2019). Mereka mengadukan kondisi yang dialami.
“Kami ini seperti anak ayam yang kehilangan induk. Kami ini semestinya ditolong tapi justru sebaliknya. Lima tahun lalu diawal masa jabatan dewan baru kami juga datang menyampaikan hal yang sama,” ungkap Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Sentral Rustam Nur Andi Patahangi.
Pertemuan antara legislator terpilih 2019-2024 berlangsung di ruang komisi A DPRD Makassar. Para pedagang diterima oleh belasan anggota dewan.
Adapun persoalan yang diadukan diantaranya kebijakan pihak pengelola, dalam hal ini MTIR yang dianggap merugikan pedagang.
Bahkan tindakan MTIR disebut akan menghilangkan mata pencaharian para pedagang pasar sentral.
Termasuk adanya adendum kelima yang disebut bukan hanya merugikan pedagang tapi juga pemerintah kota Makassar.
“Kami ini mau apa kalau usaha kami tidak jalan. Ada yang tiba-tiba disegel. Ada yang bahkan tiba-tiba dijual, padahal sudah bayar DP. Kami minta agar kami diberi ruang untuk TDP dengan pihak terkait,” tambahnya.
Sementara itu, Abdul Wahab Tahir, legislator senior DPRD Makassar dari fraksi Golkar menyebutkan, akan menindaklanjuti secara serius persoalan pasar sentral dengan sikap dan satu suara.
“Makassar Mall adalah aset kota Makassar yang akan dirampas oleh orang. Ini tidak boleh dibiarkan. Namun ini persoalan yang harus dibuka dari awal. Saya orang yang paling tolak itu adendum tapi tidak tahu ternyata adendum itu akhirnya juga ada. Nanti kita undang pihak terkait yang merupakan pengambil kebijakan,” tegas Wahab. (*)
0 komentar: