Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar meminta ke Pemerintah Kota Makassar untuk memperhatikan pembayaran gaji atau insentif para petugas kebersihan di 15 kecamatan.
Anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesejahteraan Rakyat DPRD Kota Makassar Basdir mengatakan, nasib satgas petugas kebersihan yang ada di Makassar harus diperhatikan. Sehingga kinerja pahlawan kebersihan di masing-masing kecamatan tetap solid dan tidak kendor.
“Pemerintah kota melalui kecamatan harus perhatikan kesejahteraan para satgas kebersihan, termasuk juga satgas drainase. Jangan sampai karena terlambatnya pembayaran gaji lantas kinerja mereka jadi menurun,” kata Basdir, Rabu (28/8/2019).
Sangat penting kata Basdir, pemerintah memperhatikan nasib kesejahteraan satgas petugas kebersihan dan juga drainase. Alasannya dari merekalah kota ini mendapat-kan beragam penghargaan kebersihan dan menjadikan Makassar ini bersih dan nyaman.
“Segera kami tanyakan ini ke pemerintah kota masalah yang sebenarnya jika banyak petugas kebersihan dan satgas drainase belum dibayarkan gajinya. Gaji mereka harus dibayarkan kasihan kerja tapi belum dibayarkan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B Bidang Keuangan dan Ekonomi DPRD Kota Makassar Hasanuddin Leo desak pemerintah kecamatan agar memaksimalkan potensi terhadap retribusi sampah di masing-masing wilayah.
Tidak itu saja, kendala yang sering dihadapi seperti minimnya armada pengangkut sampah harus dapat diselesaikan.
Pasalnya minimnya armada pengangkut sampah beroperasi di kecamatan membuat pelayanan menjadi tidak maksimal.
“Saya sering sampaikan bahwa armada harus dilengkapi dengan biaya operasional dengan drivernya karena akan hanya menjadi besi tua kalau itu disimpan saja,” katanya.
Adapun untuk camat se Kota Makassar, Hasanuddin Leo meminta agar bekerja dan menyelesaikan persoalan-persoalan sampai ke akarnya seperti dengan mulai dari mengetahui jumlah produksi sampah di masing-masing wilayahnya. Karena hal itu menjadi indikator berapa armada yang ideal dibutuhkan setiap kecamatan.
“Kalau kita sudah mengetahui berapa jumlah Keluarga, berapa orang yang menghasilkan jumlah sampah, maka tentunya armada yang dibutuhkan bisa jelas. Standar-nya setiap manusia tinggal di kota itu ada 2,5 sampai 03 liter produksi sampahnya per orang, estimasi ini berlaku untuk pengelolaan persampahan seluruh Indonesia,” tutupnya.
0 komentar: