M (14) korban penyekapan dan pemerkosaan 3 orang pria di Makassar masih nampak trauma. Korban bahkan terus menangis pasca kejadian tragis yang menimpa dirinya.
Hal ini terlihat, di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Makassar, Jalan Anggrek, Panakukang. Korban mendapat pendampingan khusus dari tim psikolog P2TP2A Makassar, pendampingan ini dilakukan untuk mengembalikan keceriaan korban.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto menyanyangkan kasus penyekapan dan pemerkosaan anak, iapun mengapresiasi langkap cepat polisi dan DPPPA Makassar.
“Inilah pentingnya program jagai anak ta, jadi peran polisi dan DPPPA luar biasa cepat. Cuman yang jadi perhatian kita ialah orang tua harus aktif, bayangkan kalau anak pegang HP dan berkenalan di sosial media oleh pelaku dan akhirnya terjadi begini,” kata Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, Minggu (13/1/2019).
Danny berharap peran aktif semua masyarakat termasuk RT/RW untuk memantau aktifitas masyarakat dan melaporkan jika menemukan adanya kasus anak terjadi.
“Kita kerahkan semua pihak, semua lapisan masyarakat untuk berperan aktif dan melaporkan jika menemukan kasus kekerasan anak terjadi,” jelasnya.
Sementara itu, ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Makassar, Tenri A. Palallo menjelaskan pihaknya telah melakukan pendampingan kepada korban penyekapan dan pemerkosaan. Pendampingan ini sebagai upaya menhilangkan trauma anak agar kembali ceria.
“Sudah kelihatan masih trauma, polisi sudah urus kasusnya, kami di P2TP2A agar bisa bersekolah.
Sekarng ini biasanya kita konselin, pendmpingan hukum, kemudian mengupayakan reintegrasi, kembali menyiapkan keluarganya,” paparnya.
Tenri menyebut jika aksi pelaku sangat jahat dan tak memiliki rasa kemanusian, apalagi korbanya merupakan anak dibawa umur.
“Masih menangis anak-anak di sekap disetubuhi sangat jahat sekali, kita anggapp ini masalah pada anak anak kita. Bagaimana dia bahagia perlu sambil bermain di rampungkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, M alias I (14) menjadi korban pemerkosaan oleh dua orang pria di Makassar, Sulawesi Selatan. Korban bahkan disekap dan diancam jika tak melayani nafsu pelaku.
“Mengamankan pelaku tindak pidana setiap orang dilarang melakukan kekerasan, memaksa anak melakukan persetubuhan dengannya atau dengan orang lain. Korban tersebut diancam dengan menggunakan pisau kemudian korban tersebut diperkosa secara bergiliran oleh Saleh bersama Amran,” kata Panit 2 Reskrim Polsek Tamalate, Ipda Sugiman, Minggu (13/1/2019).
0 komentar: