MACCANEWS - Krisis ekonomi tahun 1998 yang lalu menghantam hampir semua sektor usaha di Indonesia menyebabkan semakin sempitnya lapangan kerja yang tersedia. Akibatnya setiap tahun jumlah pengangguran semakin meningkat.
Hal ini diperparah dengan pola pikir para lulusan perguruan tinggi yang ingin selalu menjadi pegawai, baik pegawai negeri maupun pegawai swasta. Intuk mengatasi hal itu, maka pola pikir yang sudah tertanam kuat tersebut harus diubah. Untuk itu perlu diciptakan suatu iklim yang dapat mengubah pola pikir baik mental maupun motivasi masyarakat agar kelak
anak-anak muda mereka berusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan dari pada mencari pekerjaan.
Olehnya itu, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispor) Kota Makassar mengelar Workshop Strategi Penyusunan Program Pengembangan Kewirausahaan Pemuda, di Hotel D Maleo Makassar, Selasa (24/4/2018).
“Masyarakat masih membutuhkan pemuda yang memiliki kemampuan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif, memiliki kesetiakawanan social dan semangat nasionalisme yang tinggi dalam pembangunan nasional. Sesuai dengan program Pemerintah Makassar melalui program menuju masyarakat bebas pengangguran, kemiskinan dan peningkatan kesejahtraan dan progam pemberian pelatihan keterampilan gratis, maka Kegiatan Workshop merupakan salah satu strategi program pengembangan kewirausahaan pemuda yang dilaksanakan sesuai minat, bakat potensi pemuda,” kata Kabid Pemberdayaan Pemuda Dispora Makassar, Hariani Latief melalui riliesnya.
Dengan berwirausaha diharapkan pemuda mampu mandiri, membuka lapangan kerja bagi orang lain dan menjadi pimpinan bagi usahanya. Penumbuhkembangan budaya wirausaha kepada para pemuda tentunya akan menjadi harapan cerah bagi terciptanya sumber daya pemuda yang mandiri dalam berpikir dan bertindak maupun menerapkan iptek yang dipahaminya untuk ruang dan peluang bagi terciptanya wirausaha yang baru.
“Menumbuhkembangkan budaya kewirausahaan dikalangan pemuda untuk mendorong terciptanya wirausaha baru. Melatih peserta secara bertahap agar memiliki kompetensi kewirausahaan dan bisnis, untuk mendorong pemuda miliki kemampuan yang kreatif dan inovatif,” jelasnya.
Kegiatan inipun di ikuti 170 pemuda di 15 Kecamatan di Kota Makassar. Mendapatkan langsung bekal materi dari Pusat Layanan Usaha Terpadu Sulsel, Bahrul Ulum, dengan harapan pemuda Makassar bisa kreatif, mandiri dan dapat menekan angka penangguran.
0 komentar: