Sebab, Pemkot Makassar telah berupaya meningkatkan pelayanan fisik berupa pembangunan sarana dan prasarana air bersih. Guna mendukung Universal Akses 100-0-100.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Makassar, Muh. Ansar saat Pelatihan Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Air Bersih di Hotel Ramayana, Jalan Gunung Bawakaraeng. Senin (30/7/2018).
“Begitu juga dengan non fisik berupa perubahan pola pikir masyarakat. Tujuannya agar masyarakat rasa peduli terhadap sarana dan prasarana air minum,” ungkap Muh. Ansar.
Selain itu, perlunya pemahaman mengenai pengelolaan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana air minum juga ditekankan Muh. Ansar.
“Melalui pelatihan ini kita ingin memberi pengetahuan tentang pembangunan, pengelolaan operasional fan pemeliharaan sarana dan prasarana air minum (SPAM). Begitu pula dengan tugas BP SPAM keberlanjutan,” katanya.
Sehingga output dari pelatihan ini, lanjut Muh. Ansar, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan mampu mengatasi tantangan dalam bidang air minum dan penyehatan lingkungan.
“Pengetahuan yang kita peroleh, diharapkan dapat membantu dalam pengelolaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi layak bagi rumah tangga,” ujarnya.
Berdasarkan pernyataan Muh. Ansar, masih banyak masyarakat yang belum terjangkau air bersih melalui perpipaan PDAM. Dia menyebut kses air minum di Makassar baru sebesar 74 persen.
“Faktor lainnya yakni sulitnya sumber air bersih di beberapa kawasan pemukiman di Makassar,” pungkasnya.
SOCCER
0 komentar: