Hoaks Penyebab Umat Tidak Rukun

MACCANEws ---- Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan Bidang Kerukunan Umat Beragama Renreng Tjolli mengemukakan, Islam melarang memproduksi dan menyebarkan hoaks. Hoaks dapat membuat umat berpecah belah.

“Hoaks adalah berita yang tidak benar. Hoaks bisa membuat pihak yang awalnya rukun, menjadi tidak rukun. Hoaks bisa membuat orang bertengkar,” kata Renreng yang juga Wakil Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan disela-sela rapat koordinasi Komisi Informasi dan Media Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan di Hotel Wisata II UIT, Jalan Haji Bau, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/12/2017).

Hoaks, kata Renreng, telah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Kala itu, Aisyah mengalami fitnah akibat tersebarnya hoaks. Sebab itu, pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan mubalig perlu menyampaikan edukasi bahaya hoaks kepada masyarakat.

Adapun rapat koordinasi MUI Sulawesi Selatan ini bertajuk "Optimalisasi Peran MUI dalam Pembinaan Peran Keumatan di Sulawesi Selatan".

Pemateri antara lain Ketua Umum MUI Sulawesi Selatan AGH Sanusi Baco Lc, Sekretaris Umum MUI Sulawesi Selatan Prof Dr M Ghalib MA, Ketua MUI Sulawesi Selatan Bidang Infokom Waspada Santing, Kabid Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informasi Statistik dan Persandian (KISP) Sulawesi Selatan Patarai A Burhan.

Rapat koordinasi Komisi Informasi dan Media Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan di Hotel Wisata II UIT, Jalan Haji Bau, Makassar,  Sulawesi Selatan, Sabtu (2/12/2017). Rapat yang bertajuk "Optimalisasi Peran MUI dalam Pembinaan Peran Keumatan di Sulawesi Selatan" ini diikuti ketua dan sekretaris MUI se-Sulawesi Selatan.

Wakil Direktur Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM) MUI Sulawesi Selatan Jamaddin Saleh, General Manager Hotel Aston Makassar Joko Budi Jaya, dan Praktisi Flock Indonesia Fajar Abu Thalib.

Adapun moderator Pengurus Komisi Infokom MUI Sulawesi Selatan Uslimin. Kegiatan diikuti Ketua dan Sekretaris MUI kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan dan perwakilan ormas Islam. Hadir pula Wakil Sekretaris LDII Sulawesi Selatan Ridwan Yahya dan Bendahara DPD LDII Makassar Sofyan Sonda. Rapat koordinasi ini dirangkaikan seminar bertema "Tenteram dalam Muamalah Tanpa Hoax". Rakor juga membahas proses sertifikasi makanan dan minuman dibawah pengawasan LPPOM MUI Sulawesi Selatan. 

Menurut Renreng, dai berperan menyosialisasikan pentingnya pengenalan dan sertifikasi produk yang halal dan baik atau halalan tayyiban. “Ini tanggungjawab bagi kita, terutama dai. Agar masyarakat mengetahui makanan yang dikonsumsi itu halal dan baik,” kata Renreng.

Tags:

0 komentar:

Ragam

Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.