Direktur UNDP Asia Tertarik Managemen Transportasi Makassar



MACCANEWS - Direktur United Nations Development Program (UNDP) Asia, Paavani Reddy mengatakan ketertarikannya terhadap sitem managemen transportasi yang tengah dikembangkan pemerintah kota Makassar.

Hal ini ia sampaikan saat pimpinan salah satu organisasi khusus di bawah PBB yang berkantor di Seoul Korea Selatan ini menyambangi wali kota Makassar di Rumah Jabatannya, (13/9).

"Kita tertarik untuk membantu administrasi di kota Makassar terutama untuk membantu agar bisa menjalankan inovasi-inovasi baru di bidang transportasi publik," ucap Paavani.

Ia mengaku sudah banyak mendengar mengenai inovasi Makassar dalam mengatasi berbagai problem transportasi perkotaan yang dihadapi saat ini. Namun pihaknya mengaku akan melakukan pendalaman lebih jauh lagi baik dengan mendengarkan langsung penjelasan wali kota maupun mengumpulkan informasi yang didapatkan dari masyarakat.

Inspirasi dan cerita-cerita serta pengalaman masyarakat tentang transportasi yang mereka raskan inilah nantinya kata Paavani yang akan dijadikan basis tentang inovasi yang hendak dijalankan bersama Pemkot Makassar.

Intinya menurut Paavani kehadiran UNDP di Makassar yakni mencoba mengembangkan skill inovasi yang dilakukan pemerintah agar bisa terwujud yang secara kebetulan di Makassar sistem transportasi inilah yang dinilai paling tepat.

Wali kota Makassar Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto mengatakan saat ini pihaknya memang tengah mengembangkan model transportasi publik yang tersistem.

Di antaranya kata danny dengan penerapan pete-pete smart dan pembangunan jalur pedestrian yang nyaman. Menurutnya pedestrian menjadi satu sistem yang tidak bisa dipisahkan dari persoalan transportasi. Karena bagi wali kota berlatar belakang arsitek ini untuk sistem transportasi yang baik harus diawali dari akses pejalan kaki menuju halte-halte transportasi publik yang disiapkan mestilah nyaman dan aman.

"Saya akan merubah total moda transportasi publik pete-pete menjadi pete-pete smart. Aturannya adalah satu pete-pete lama menjadi jaminan untuk mendapatkan pete-pete smart, jadi pengusaha angkutan dan sopirnya tetap diberdayakan sehingga tidak ada lagi penambahan jumlah pete-pete baru," ucapnya.

Tantangannya kata Danny yakni bagaimana agar transportasi publik ini bisa lebih diminati orang ketimbang menggunakan kendaraan pribadi. Untuk itulah saat ini jalur pedestrian diperbaiki, ditanami pohon dan tidak boleh lagi ada parkir dan kaki lima di atasnya agar akses berjalan kaki menuju halte tidak panas dan tidak ada hambatan.

Selain itu, ia juga akan menerapkan konsep one day one ticket. Ketika orang memilih naik pete-pete smart, harapannya biaya yang dikeluarkan masyarakat juga harus lebih rendah dan lebih gampang ketimbang menggunakan motor.

Di lain pihak, konsep pete-pete smart dinilai juga akan meningkatkan pendapatan sopir dan pengusaha angkutan.

"Kita sudah kalkulasi, rata-rata pete-pete saat ini hanya menghasilkan Rp. 200ribu per hari. Dengan sistem smart pete-pete kita itu bisa mencapai Rp.400ribu. Mereka juga tidak perlu repot-repot cari penumpang, karena yang dihitung adalah jarak tempuhnya per kilometer. Jadi full tidak full jalan," terang Danny.

Pemilik pete-pete dan supir yang selama ini beroperasi telah menyatakan persetukuannya untuk sistem transportasi publik ini. Meski demikian kata Danny, pihaknya akan mencoba menerapkan 5 pete-pete smart saja dulu sebagai percontohan dan akan menjadi pembelajaran proses pengembangannya ke depan. (nia/id/mar)

Tags:

0 komentar:

Ragam

Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.