Badan Diklat Sulsel Miliki Laboratorium Bahasa


MACCANEWS -- Badan Diklat Sulsel kini dilengkapi dengan laboratorium bahasa, yang dibuka untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun masyarakat umum. Badan Diklat Sulsel juga sudah memiliki lisensi untuk memberikan pembinaan, berupa kursus ataupun seleksi toefl.

Pelaksana Harian Kepala Badan Diklat Sulsel, Irman Yasin Limpo, mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Internasional Foundation Communication, salah satu provider toefl di Indonesia. Badan Diklat kemudian diberi lisensi untuk memberikan pembinaan, kursus toefl dan seleksi toefl.

"ASN yang mau kursus atau tes toefl atau siapapun, bisa memilih disini. Kalau ASN, supaya tidak keluar dari jam kerjanya," kata Irman, usai Pembukaan Diklatpim II Angkatan I Badan Diklat Sulsel bekerjasama Pusat Kajian dan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur II Lembaga Administrasi Negara, di Kantor Badan Diklat Sulsel, Kamis (8/9/2016).

Badan Diklat Sulsel juga membuka kursus Bahasa Jepang, Perancis, dan Mandarin. Laboratorium bahasa tersebut memiliki fasilitas lengkap dengan kapasitas 60 orang, serta dilengkapi interpreter.

"Kami berharap, nanti memakai trainer asing juga dengan sistem interpreter. Toefl dibuka mulai minggu depan, karena sudah diakreditasi kemarin. Level kami sudah sama dengan Unhas untuk toefl ini," paparnya.

Terkait pelaksanaan Diklatpim II tersebut, Irman menyebut, sebenarnya menjadi domain Lembaga Aparatur Negara (LAN). Tetapi, karena Badan Diklat memberi kinerja yang baik di Diklatpim III, sehingga diberikan mandat untuk melaksanakan Diklatpim II.

Sementara, Kepala LAN RI, Dr Adi Suryanto MSi, mengatakan, pihaknya senantiasa menyempurnakan kurikulum agar sesuai kebutuhan. Ada banyak hal yang diperbaiki dan fokus pada pengembangan kompetensi. Utamanya, membangun kompetensi PNS, Eselon I dan II sehingga pejabat bisa memiliki pemahaman dan kompetensi yang lebih untuk diterapkan di tempat kerjanya masing-masing.

"Para pejabat kita harus mampu membuat inovasi. Apalagi, reformasi birokrasi yang sudah dilaksanakan bertahun-tahun belum cukup efektif, karena itu harus ada terobosan lain agar reformasi birokrasi lebih cepat bergerak. Salah satu kuncinya, bagaimana memperbaiki kualitas aparatur negara dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat," terangnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, menilai, Diklatpim II ini menjadi dasar dan strategi yang penting. Sulsel harus tiga kali lebih maju, mandiri, modern, dan mengedepankan kebersamaan.

"Dengan diklatpim ini, bisa kita capai. Ini on the track dan harus disempurnakan. Untuk maju, tidak mungkin dengan pikiran yang kemarin, harus visioner, kemampuan leadership harus lebih, diklat pembelajaran harus makin kuat," tegasnya.

Ia juga menginginkan agar Sulsel lebih mandiri. Karena itu, pendidikan dan kesehatan harus terjangkau. Paradigma kita sudah harus berubah dari pendekatan regional menjadi nasional hingga kawasan Asean.

"Ini hanya bisa dilakukan jika kita memiliki pemahaman yang lebih maju. Kuncinya, ada pada Diklat," kata Syahrul. (om/Jn)

Tags:

0 komentar:

Ragam

Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.