![]() |
MACCANEWS, Makassar -- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo sudah memberikan arahan kepada Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikuktura provinsi Sulsel untuk mengoptimalkan upaya agar Sulsel bisa mencapai swasembada pangan.
Sebagai tindak lanjut dari arahan gubernur untuk mendukung pencapaian swasembada pangan tersebut, awalnya Dinas Pertanian Sulsel menargetkan pencetakan sawah baru seluas 11.040 hektare di 10 kabupaten/kota. Akan tetapi, karena kurangnya ketersediaan lahan pada masing-masing daerah yang direncanakan, target luas lahan tersebut pun diturunkan menjadi 9.940 hektare.
"Awalnya target kita 11.040 hektare. Tapi karena lahannya kurang, jadi jumlah luasannya kita turunkan menjadi 9.940 Ha pada tahun ini sesuai dengan lahan yang tersedia di masing-masing kabupaten/kota yang direncanakan. Kalau tidak cukup, kita alihakan ke daerah lainnya yang masih bisa menampung," terang Kepala Seksi pengelolaan Lahan dan Air Dinas Pertanian Sulsel, Muanzir Abdullah, kemarin.
Muanzir menjelaskan, dari total luas pencetakan sawah baru seluas 9.940 hektare yang diprogramkan di 10 kabupaten/kota untuk tahun ini, 1500 hektare sawah baru dicetak di Bone, 1000 hektare di Pinrang, 540 hektare di Sidrap, 2800 hektare di Wajo, 250 hektare di Selayar, 1400 hektare di Luwu Timur, 1500 hektare di Luwu Utara, 500 hektare di Luwu, 300 hektare di Soppeng, 450 hektare di Jeneponto
"Total anggaran untuk ini dari APBD sekitar Rp150,4 Miliar. Hasil dari pencetakan sawah tersebut, nanti dilaporkan oleh pemkabnya masing-masing," ungkapnya.
Lebih jauh Muanzir menambahkan, untuk mengoptimalkan dana yang dialokasikan untuk pencetakan sawah baru tersebut dengan baik, pihaknya melibatkan aparat dari TNI dan Kepolisian untuk mencetak sawah para petani.
"Kita dibantu oleh TNI dan Kepolisian untuk mengerjakannya. Kenapa?, agar pengerjaannya transparan. Bukannya kita tidak percaya kepada petani kita, namun kita mengantisipasi agar dana yang diberikan untuk pembuatan sawah tidak diselewengkan. Karena dampaknya tentu akan berpengaruh terhadap komoditi kita di Sulsel," paparnya.
Menurutnya, dari 10 kabupaten/kota yang mendapat jatah program ini, sudah ada beberapa yang menyelesaikan dan siap untuk digunakan, seperti Pinrang, Sidrap, Soppeng, jeneponto, Luwu Timur. Sedangkan di kabupaten/kota lainnya realisasi juga sudah sekitar 90 persen. (Fo/Jn)
0 komentar: