Demi menselaraskan tujuan dari pengembangan Kota Makassar, Pemerintah Kota Makassar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar menggelar Workshop Sinkronisasi Laporan Tujuh Tatanan Kota Sehat tahun 2019.
Kepala Bappeda Kota Makassar, A.Khadijah Iriani mengatakan bahwa seluruh komponen harus memperhatikan hal yang menjadi tujuan dari pengembangan Kota Sehat.
Sejumlah program yang dimaksud antara lain, Makassarta’ Tidak Rantasa’, Makassar Green and Clean, Lihat Sampah Ambil, Vertical Garden, BULo, Tangkasaki, Brigade Kebersihan, Pattasaki, Dottorota’ Home Care, Lorong Sehat dan Layanan Limbah Tinja Terjadwal (L2T2).
“Jadi adanya FDG ini semua tatanan, 7 tatanan itu baik dari kelurahan kecamatan dan seluruh SKPD harus terus lebih efektif lagi karena kita ingin mempersembahkan di akhir periode pertama bapak walikota Makassar kita mendapatkan swasti Saba wistara yang kelima,” kata A.Khadijah Iriani.
Lebih lanjut, dia menjelaskan keberhasilan Kota Makassar menyabet Swasti Saba Wistara, tak lepas dari peran Camat hingga Lurah yang dinilai all out sehingga akhir masa jabatan Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, Kota yang berjuluk Kota Daeng itu diharapkan dapat meraih untuk kelima kalinya.
“ODF sekarang kan karena kan kita sudah targetkan terakhir di akhir Februari 2019. Ini ternyata Camat lurah bekerja efektif sehingga waktu kemarin penilaian itu provinsi juga menyatakan bahwa luar biasa Makassar,” jelasnya.
“Pada saat itu ditekankan oleh Pak walikota Makassar pokoknya lurah camat semua harus bekerja di akhir Februari semua 100% 0% ODF,” tukasnya.
Diketahui, Kota Makassar telah meraih penghargaan tertinggi untuk Kota Sehat, Swasti Saba Wistara, sebanyak empat kali.
0 komentar: