Di Tahun 2018 Ada 250 Kasus Kekerasan Fisik yang Terjadi Pada Anak-Anak

Sepanjang tahun 2018, ada banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak di Kota Makassar, di mana mereka dipukuli, disiksa bahkan tak sedikit yang mendapatkan kasus ekstrem seperti pemerkosaan bahkan pembunuhan terhadap anak.

Dari data yang diperoleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) kekerasan seksual yang terjadi pada anak-anak sebanyak 110 kasus, disusul kekerasan fisik sebanyak 250 kasus, sedang penelantaran kepada anak sebanyak 25 kasus, juga kekerasan psikis sebanyak 49 kasus, dan perdagangan manusia terdapat 2 kasus, dan kasus lain-lain sebanyak 321 kasus.

”Total secara keseluruhan di tahun 2018 kekerasan seksual yang terjadi kepada anak-anak sebanyak 758. Tahun 2019 kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga anak-anakknya, sebagaimana program Jagai Anakta yang dicanangkan oleh Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto,” ucap Kepala DP3A Tenri A. Palallo, Sabtu (5/1/2019).

Dijelaskan, kasus terheboh terjadi pada bulan Oktober lalu, publik kota Makassar digegerkan dengan kasus penganiayaan yang terjadi di Jalan Seruni, Kecamatan Panakkukang. Tiga bocah dengan inisial US, AW dan DF disekap sekaligus dianiaya oleh sang ibu tiri.

“Ketiganya berhasil diselamatkan setelah salah satu anak berhasil mendobrak pintu ruang penyekapan. Teriakan paraunya dari lantai tiga berhasil didengar oleh para tetangga, yang kemudian masuk menyelamatkan,” jelas dia.

Selain didera trauma, tubuh para korban ditemukan banyak luka lebam bekas pukulan. Pihak kepolisian menduga, tindakan ini adalah bentuk pelampiasan lantaran sang ibu sering menerima perlakuan kasar dari ayah kandung ketiga anak.